REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pejabat senior Kementerian Pariwisata Mesir mengatakan, Moskow telah meminta penyebaran sejumlah petugas Rusia di bandara Mesir. Permintaan ini sebagai imbalan dibuka kembalinya rute penerbangan ke Mesir.
Pejabat berbicara dengan syarat anonim kepada the New Arab mengatakan, Mesir sedang meninjau prosedur keamanan di sejumlah bandara yang digunakan oleh wisatawan seperti di daerah Sharm el-Sheikh. Mereka juga sedang mengkaji permintaan Rusia sebelum memberikan keputusan pada Agustus.
"Sebuah perusahaan keamanan baru dibentuk bekerja sama dengan perusahaan keamanan Inggris," katanya seperti dilansir the New Arab, Kamis (7/7).
Baca juga, ISIS Klaim Dalang Kecelakaan Pesawat di Mesir.
Namun menurutnya sejauh ini pemerintah masih menolak kehadiran petugas keamanan asing di bandara Mesir. Rusia dan Inggris telah menangguhkan penerbangan mereka ke Sharm el-Sheikh pada November setelah kecelakaan pesawat jet penumpang milik Rusia di wilayah Sinai. Semua penumpang dan awak tewas saat itu.
Wisatawan Rusia dan Inggris selama ini menyumbang hampir 50 persen dari total turis yang berkunjung ke negara itu setiap tahun. Lebih dari 14,7 juta wisatawan mengunjungi Mesir pada 2010. Jumlah tersebut turun 9,8 juta pada 2011, setelah ketidakstabilan politik di Mesir pascapenggulingan Husni Mubarak.