Polisi kemudian menembak mati tersangka, kata kepala polisi setempat. "Sekitar pukul 14.25 siang kami mengalami keributan di lantai tiga gedung pengadilan, seseorang menembak dua petugas pembantu kepala polisi, keduanya meninggal," kata SHerif dari Berrien, Paul Bailey dalam jumpa pers.

 

Bailey mengatakan, penembak adalah seorang tahanan yang merampas senjata dari salah seorang petugas yang mengawalnya ke ruang Pengadilan St Joseph. Penembakan terjadi karena tersangka berusaha melarikan diri dari tahanan.

 

Seorang wakil sherif dan seorang warga sipil terluka dalam kejadian itu. "Hati kami seperti tercabik-cabik, mereka berdua adalah rekan kami. Hari yang penuh duka," kata Bailey kepada wartawan.

Bailey mengatakan, wakil sherif dan warga sipil yang cedera dibawa ke rumah sakit dan diperkirakan mereka akan selamat. Chris Gautz, petugas informasi umum untuk lembaga pemasyarakatan Michigan menulis dalam Twitter para karyawan lembaga itu dalam keadaan aman.

 

Penembakan terhadap petugas polisi itu terjadi empat hari setelah petugas kepolisian Dallas dan petugas tamu di kepolisian tersebut ditembak mati oleh penembak jitu yang mengaku melakukan aksinya karena terdorong kekuasaan kepolisian yang menewaskan warga Amerika keturunan Afrika.

 

Seorang saksi, Gretta Volkenstein mengatakan kepada CNN gedung-gedung pemerintah dan badan pemerintah di kawasan itu kini ditutup karena masalah tersebut belum terpecahkan. Belum jelas mengapa tahanan itu digiring ke ruang sidang. Bailey mengatakan tindakan itu merupakan bagian dari penyelidikan.

 

"Kepolisian Michigan mengamankan tempat kejadian di Pengadilan Berrien dan melakukan penyelidikan atas peristiwa penembakan yang terjadi siang ini," kata Gubernur Rick Snyder pada akun Twitter.

 

Pengadilan ditutup pada Selasa, dan Bailey tidak akan menyebut nama para korban hingga keluarga mengenalinya. St Joseph adalah kota kecil di barat daya Michigan tepat di seberang danau Michigan dari arah Chicago.

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika