REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Militer Turki di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan dilaporkan telah menutup sementara wilayah udara di sekitar pangkalan udara Incirlik, lokasi yang digunakan militer Amerika Serikat untuk melancarkan serangan ke ISIS di Suriah dan Irak. Penutupan dilakukan hingga situasi pascakudeta kembali normal.
Seperti dilaporkan CNN, Sabtu (16/7), narasumber dari pihak militer AS mengatakan penutupan wilayah udara dan bandara ini mengakibatkan misi Angkatan Udara AS melawan ISIS dari lokasi itu harus tertunda.
Pihak Turki mengatakan kepada pihak AS kalau penutupan dilakukan sampai mereka memastikan semua elemen di Angkatan Udara Turki merupakan pro-pemerintah.
Meski ada sedikit pengecualian. Bagi sejumlah pesawat AS yang tengah menjalankan misi masih diizinkan mendarat di Incirlik. Belum bisa dipastikan sampai kapan penutupan berlangsung.
Pangkalan Udara di Incirlik saat ini menampung sejumlah pesawat AU Turki dan AS. Sekitar 1.500 personel militer AS dilaporkan berada di pangkalan tersebut.