Selasa 19 Jul 2016 13:47 WIB

Indonesia Impor Daging Kerbau India, Apa Dampaknya Pada Sapi Australia?

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

Penyakit kaki dan mulut jadi pertimbangan

Dicky Adiwoso mengatakan mendatangkan daging kerbau dari negara yang memiliki penyakit ternak FMD menjadi pertimbangan tersendiri.

"Kami semua mempertimbangkan hal ini, namun kita harus melihatnya sebagai tantangan," katanya.

"Semoga Pemerintah Indonesia akan memahami bahwa hal ini bulan solusi jangka panjang, ini adalah solusi jangka pendek," ujar Dicky lagi.

Dia menambahkan perubahan UU kesehatan hewan yang kini memungkinkan Indonesia mendatangkan sumber daging dan ternak dari daerah yang bebas FMD, telah digugat ke Mahkamah Konstitusi RI.

Daging kerbau bisa kurangi permintaan sapi Australia di Indonesia

Dokter hewan dan mantan CEO Northern Territory Livestock Exporters Association, Ross Ainsworth, menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa masuknya daging kerbau asal India ke Indonesia merupakan peristiwa paling penting dalam industri daging di Indonesia sejak dibukannya keran impor sapi Australia untuk penggemukan di tahun 1990.

Dalam laporan Southeast Asian Beef Report, Dr Ainsworth menyebutkan bahwa perdagangan daging kerbau bisa menurunkan permintaan terhadap ekspor sapi Australia ke Indonesia.

"Saya perkirakan dampak jangka menengahnya berupa pengurangan permintaan impor sapi Australia menjadi kisaran 300 ribu ekor pertahun mulai tahun 2017 dan seterusnya," katanya.

"Konsumen Indonesia tetap menghendaki daging segar dari pasar basah, sehingga ternak sapi Australia akan tetap digemukkan di sini, sementara sekitar separuh dari pasar saat ini akan direbut oleh daging asal India," ujarnya.

Menurut keterangan Bulog, kapal pertama yang mengangkut daging kerbau asal India akan tiba di Jakarta pada akhir bulan Juli 2016.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/indonesia-impor-daging-kerbau-dari-india,-apa-dampaknya-pada-sa/7641114
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement