REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang pengungsi Suriah dilaporkan ditembak tentara Turki yang melakukan kudeta pada 15 Juli lalu. Korban sasaran penembakan bernama Omer Halid Dervise (21 tahun) itu sampai saat ini masih dalam keadaan kritis di sebuah RS di Istanbul.
“Saudara saya mengalami luka parah setelah ditembak komplotan kudeta pada 15 Juli malam dan sekarang masih koma,” kata salah satu keluarga korban, Hassan Halid Dervise, kepada Anadolu, Jumat (22/7).
Ia mengisahkan, penembakan terjadi saat ia dan korban turun ke jalan memprotes kudeta dan memberikan dukungan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Ada kabar yang mengatakan kudeta tengah berlangsung di Turki. Kemudian, Presiden Erdogan tampil dan ia menyeru rakyat turun ke jalan. Ini bukan hanya masalah bagi Turki, tetapi juga soal kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan. Jadi, kami mematuhi panggilan itu karena kami merasa berutang besar kepada negara ini,” ujar Hassan Halid Dervise.
Baca: Partai Penguasa dan Oposisi Turki Bersatu Lawan Kudeta
Usai mendengar seruan Erdogan, sejumlah pengungsi Suriah kemudian bergerak menuju sebuah bangunan yang terletak di Distrik Fatih, Istanbul. Di sana, para pengungsi lalu memberikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa yang pada waktu itu berusaha menghentikan kendaraan militer komplotan kudeta.
Ketika Hassan dan saudaranya tiba bangunan itu, sekelompok tentara tiba-tiba terlihat sudah mengelilingi mereka. Tentara-tentara itu lantas mulai menembaki kerumunan massa yang memprotes kudeta.
“Aku melihat Omer maju ke depan untuk merekam video. Namun nahas, dia jadi sasaran peluru yang ditembakkan tentara,” ungkap Hassan.
Menurut dia, Omer ditembak dari arah belakang saat saudaranya itu berusaha melarikan diri dari tentara. “Saat ini, ia (Omer) masih menjalani perawatan intensif di RS,” ujar Hassan.