Senin 08 Aug 2016 13:50 WIB

Jepang Desak Cina Menjauh dari Laut Cina Timur

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
 Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu.
Foto: AP
Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang mendesak Cina agar tidak meningkatkan ketegangan di Laut Cina Timur. Pada Senin (8/8), Tokyo mengatakan akan merespons dengan tegas kapal pemerintah Cina yang menerobos masuk perairan dekat pulau sengketa di Laut Cina Timur.

Kapal Cina telah masuk wilayah sebanyak 14 kali pada akhir pekan kemarin. Insiden ini memicu ketegangan bilateral. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan Tokyo akan terus mendesak Cina agar tidak memperkeruh sengketa Laut Cina Timur.

"Sementara kami juga akan menanggapinya dengan tegas dan tetap tenang," kata Suga dilansir Reuters. Dalam konferensi pers, Suga mengatakan total 14 kapal angkatan laut pemerintah masuk perairan terdekat yang bisa diawasi untuk bea cukai dan pelanggaran imigrasi. Suga memperingatkan sejumlah lembaga dan Penjaga Pantai akan bertindak untuk menangani situasi ini.

Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas Cina di dekat kepulauan Senkaku atau Diaoyu meningkat. Jepang terus melayangkan protes. Pada Ahad, Jepang melayangkan tiga protes.

Sekitar 230 kapal nelayan Cina juga berada di wilayah tersebut pada Sabtu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying mengatakan Cina tidak punya masalah sengketa kedaulatan di pulau-pulau dan perairan sekitarnya.

Pada Jumat, Cina menuduh Menteri Pertahanan Jepang yang baru, Tomomi Inada keliru menafsirkan sejarah. Inada menolak membahas apakah pasukan Jepang telah membantai warga sipil di Cina dalam Perang Dunia II.

Pada Ahad, Inada sepakat dengan Suga bahwa militer Jepang akan melakukan patroli udara untuk memberikan informasi pada penjaga Pantai. Sehingga, Tokyo bisa memutuskan langkah yang akan dilakukan selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement