REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Wakil Presiden Sudan Selatan yang telah dipecat, Riek Machar meninggalkan negara untuk pengasingan, Kamis (18/8). Juru bicaranya mengatakan Machar pergi ke negara tetangga.
Dilansir BBC, Machar menyelamatkan diri setelah terlibat dalam bentrokan dengan pasukan pemerintah. Ia awalnya keluar dari Ibu Kota Juba selama kekerasan pada Juli. Ia meminta pasukan netral dikerahkan untuk menjamin keselamatannya.
Sebelumnya, Machar kembali ke Juba pada April untuk menjabat posisi wakil presiden. Namun presiden memecatnya setelah kekerasan meletus. Machar kemudian tidak pernah terlihat di depan publik.
Anggota partai oposisi SPLA-IO mengatakan Machar sedang menuju Ethiopia melalui Kongo. "Machar telah dengan aman dievakuasi ke negara aman di wilayah setelah lolos dari upaya pembunuhan terhadapnya," kata pernyataan SPLA-IO.
Namun media melaporkan ia berada di Tanzania atau Chad. Pertempuran meletus bahkan setelah kesepakatan damai ditandatangani kurang dari setahun lalu. Kesepakatan damai mengatur pembentukan pemerintah gabungan agar perang sipil berakhir.
Namun pasukan Machar dan pasukan Presiden Salva Kiir bentrok satu sama lain hingga menyebarkan kekerasan pada Juli. Ratusan orang telah kehilangan nyawa dan 100 ribu orang terpaksa mengungsi.