REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara seperti Australia, Taiwan, Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan travel warning bagi wanita hamil dan wanita yang menjalani program kehamilan ke Singapura. Larangan pergi ke Singapura dikeluarkan setelah dilaporkan 50 warga di Singapura terkena infeksi virus Zika.
Seorang WNI yang bekerja di universitas di Singapura, Ambar mengatakan, kondisi di Singapura saat ini cukup terkendali. "Warga di Singapura menurut pengamatan saya tidak panik sebab Kementerian Kesehatan Singapura dan National Environment Agency (NEA) cukup sigap dalam menangani masalah penyebaran virus Zika," katanya kepada Republika.co.id, Kamis, (1/9).
Hingga saat ini, ujar Ambar, tak ada peringatan yang disampaikan KBRI Singapura kepada para WNI di Singapura. Saat ini juga tak ada larangan untuk pergi ke area tertentu di Singapura. "Meski orang-orang tak panik namun mereka menghindari area-area yang di sana ada kasus penyebaran virus Zika. Saya sendiri juga tak panik mendengar virus Zika ini," katanya.
Virus Zika berbahaya bagi wanita hamil dan wanita yang ingin hamil. "Kalau untuk wanita yang tak hamil tidak apa-apa, tidak terlalu berbahaya sebab serangannya ringan."
Baca juga, Virus Zika Dipastikan Ada di Singapura.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir yang akrab disapa Tata mengatakan, berdasarkan informasi dari KBRI Singapura hanya terdapat satu WNI yang terkena virus Zika yakni seorang perempuan.
"Saat ini Kemenlu dan Kemenkes sedang bekerja sama untuk menyusun imbauan kesehatan yang disampaikan kepada warga yang baru pulang dari Singapura. Warga yang baru datang dari Singapura jika dalam 10 hari mengalami demam diminta untuk cek darah guna mengetahui apakah terkena virus Zika atau tidak," ujar Tata.