Jumat 02 Sep 2016 17:19 WIB

Hongkong Didesak Keluarkan Larangan Bepergian ke Singapura

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab virus zika.
Foto: Daniel Becerril / Reuters
Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Ahli Mikrobiologi dari Universitas Hongkong, Ho Park-leung, mendesak Biro Keamanan Hongkong mengeluarkan larangan bepergian ke Singapura. Hal tersebut menyusul besarnya jumlah kasus zika yang terjadi di negara itu.

Wabah virus zika di Singapura saat ini mencapai 115 kasus, termasuk satu wanita hamil. Setengah dari penderita berasal dari luar Singapura, seperti Cina, India, Malaysia, dan Bangladesh.

"Hongkong pekan lalu mengonfirmasi kasus zika pertama yang menginfeksi wanita setelah pulang berlibur dari Karibia," ujar Ho seperti dilansir dari The Standard.

Amerika Serikat dan Inggris, baru saja mengikuti jejak Australia dan Taiwan untuk melarang wanita hamil bepergian ke Singapura. Namun, sejauh ini Hongkong belum mengambil langkah itu.

Baca juga,  Virus Zika Dipastikan Ada di Singapura.

Pusat Perlindungan Kesehatan Hongkong juga menyerukan kewaspadaan tinggi kepada masyarakat terkait virus zika yang disebar oleh nyamuk. Pemerintah Hongkong terus memantau kasus-kasus tambahan dan berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura untuk informasi lebih lanjut.

"Kami prihatin dengan munculnya kasus zika di Singapura. Penyebarannya kemungkinan sampai ke negara tetangga," kata seorang juru bicara.

Sementara Direktur Eksekutif Dewan Industri Wisata Hongkong, Joseph Tung Yao-ching mengatakan, beberapa wisatawan mengaku tidak terpengaruh isu zika. Meski demikian, pemesanan tiket perjalanan ke Singapura turun sebesar 50 persen sejak wabah zika meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement