Sabtu 03 Sep 2016 01:33 WIB

Penderita Zika di Malaysia Membaik

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika
Foto: Reuters/Mariana Bazo
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Seorang pasien yang terkena virus zika pertama di Malaysia dilaporkan membaik. Wanita berusia 58 tahun yang tidak disebutkan namanya itu kini dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh di Selangor.

Kepala rumah sakit, Datuk Dr Christopher Lee mengatakan gejala ruam-ruam yang dialami pasien telah sedikit menghilang.

"Kami akan melakukan tes darah hari ini. Jika negatif, kita bisa membiarkannya pulang ke rumah untuk beberapa hari," ujar Lee, dilansir dari Strait Times.

Meski ruam telah menghilang dan tes darah menunjukkan hasil negatif, namun rumah sakit tetap ingin merawat pasien itu lebih lama. Hal tersebut untuk memastikan agar tidak ada penularan ke orang lain.

Ia menjelaskan, wanita tersebut mengunjungi putrinya di Singapura pada 19 Agustus lalu dan kembali ke Malaysia pada 21 Agustus. Sepekan kemudian, ia menderita ruam dan demam, lalu berobat ke sebuah klinik swasta di Klang.

Dia di rujuk ke Rumah Sakit Sungai Buloh pada 31 Agustus dan sampel urinnya positif terkena virus zika. "Putrinya yang bekerja dan tinggal di Paya Lebar juga telah terinfeksi," kata dia.

Sedangkan suami sang perempuan dan anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama di Ambang Botanic, belum menunjukan tanda terinfeksi. Lee menuturkan gejala paling umum dari zika adalah demam, nyeri tubuh, ruam, dan mata merah.

Perempuan hamil yang terinfeksi zika berisiko melahirkan anak dengan mikrosefalia atau sindrom Guillain-Barre. Menurut American National Institute of Neurological Disorder, Guillain-Barre adalah gangguan kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf perifer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement