REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Partai Demokrat Kristiani (CDU), yang mengusung Kanselir Jerman Angela Merkel menempati urutan ketiga dalam pemilihan umum (pemilu) di Meclenburg-Vorpommen. Partai Anti-Imigran Alternatif Jerman (AfD) berada di peringkat pertama dan di posisi kedua ada Partai Sosial Demokrat (SPD)
Hal ini membuat harapan perempuan kelahiran 17 Juli 1954 itu untuk kembali memimpin Jerman pada 2017 mendatang cukup tipis. Terlebih, kekalahan CDU terjadi di daerah asal Merkel.
Selama 11 tahun terakhir, Merkel berhasil membawa kelompok konservatif menang dalam pemilu. Namun, kekalahan dalam pemilihan yang disebut tes kunci sebelum pemilihan parlemen Jerman ini mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya adalah karena sikap propengungsi yang ditunjukkan kanselir perempuan pertama di negara itu.
Baca: Partai Anti-Islam Menangkan Pemilu Jerman, Tamparan Bagi Merkel
Dilansir dari BBC, AfD sebagai partai pemenang selama ini melakukan kampanye yang menentang keras kebijakan pengungsi. Menurut pernyataan dari wakil Merkel di parlemen, Michael Grosse-Broemer, mereka yang memilih partai itu memberi sinyal untuk melakukan protes.
Pemimpin AfD, Frauke Petry mengatakan pemilih dengan jelas melawan kebijakan imigrasi Merkel. Ia mengatakan hasil pemilu kali ini adalah pukulan keras bagi CDU dan karirnya sebagai Kanselir Jerman.
Selain di wilayah asal Merkel, AfD juga memenangkan pemilihan hampir di seluruh wilayah Jerman. Dengan demikian, menurut survei yang dilakukan oleh institut Emnid untuk surat kabar Bild, AfD bisa memenangkan 12 persen suara Jerman dan menjadi partai ketiga terbesar di negara tersebut.
Baca: Harapan Merkel Terpilih Kembali Semakin Tipis