Selasa 06 Sep 2016 03:04 WIB

Bawa Makanan Bayi, Pemuda Ini Ditembak Mati Tentara Israel

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Bentrok tentara Israel dengan warga Palestina
Foto: Youtube
Bentrok tentara Israel dengan warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Mustafa Nimir (27), dihujani tembakan sampai mati oleh tentara Israel saat berkendara. Semua saksi mata telah membantah dalih polisi Israel, yang malah menuduh Mustafa mencoba serangan mobil.

Tentara Israel turut menembak dan melukai pengendara mobil, Ali Tayser Nimir (25), yang juga merupakan adik ipar dari Mustafa. Keduanya kemudian dievakuasi menggunakan ambulans Israel ke RS Hadassah di Yerusalem.

Keduanya diketahui tengah berkendara saat terjadi bentrokan antara pemuda setempat, dengan tentara Israel di kamp pengungsia Shufat. Ibu dari Mustafa mengatakan anaknya dan Ali memang berangkat dari rumah di kamp pengungsi Shufat, untuk mengunjungi kakak Mustafa di Tepi Barat.

Ia menerangkan, Mustafa akhirnya yang telah meregang nyawa akibat hujan peluru, menghembuskan nafas terakhir pada Senin (5/9) pagi. "Mustafa menelfon pada tengah malam untuk memberitahu saya kalau ia dan Ali masih di rumah saudaranya, ia mengatakan mereka membawakan kami makanan dan pakaian baru untuk putri Ali," ujar sang ibu seperti dilansir Maan News Agency, Senin (5/9).

Ibunda Mustafa yang masih terkejut akibat berita kematian anaknya, menolak klaim Israel kalau keduanya berencana melakukan serangan mobil terhadap tentara Israel.

Sementara, juru bicara Polisi Israel, Luba al Samri, mengelak dengan mangatakan mobil yang dikendarai Mustafa dan Ali tampak melaju dengan cepat. Bahkan, ia menuduh kedua warga Palesinta itu mengabaikan perintah melaju untuk menabrak tentara Israel, sehingga dilakukan tindakan penembakan.

"(mereka) mengabaikan perintah dan terus membawa mobil dengan cepat ke arah petugas rupanya dengan maksud untuk menyakiti mereka (tentara Israel)," ujar al Samri.

Padahal, gambar yang diambil dari dalam mobil setelah kejadian penembakan, sangat jelas menunjukkan kursi belakang yang berlumur darah terdapat sejumlah roti dan pakaian bayi. Bahkan, ayah Mustafa yang langsung ke rumah sakit usai mendengar kabar, mengaku kesulitan masuk dan tidak diberikan informasi apapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement