REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebanyak 20 orang yang tersebar dari empat provinsi di Thailand dikonfirmasi terjangkit virus zika. Meski demikian, kementerian kesehatan negara itu melaporkan situasi tetap terkendali.
Empat provinsi di mana kasus zika ditemukan adalah Chiang Mai, Phetchabun, Bung Kan, dan Chanthaburi. Di Thailand, virus yang berasal dari nyamuk ini dilaporkan terjadi dalam sepekan terakhir.
"Rata-rata ada empat atau lima pasien yang ditemukan dari setiap provinsi dalam satu pekan terakhir," ujar Sekretaris Bidang Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan Thailand, Sopon Mekhton, dilansir Bangkok Post, Selasa (6/9).
Ia mengatakan saat ini departemen kesehatan menyadari diperlukan penanganan serius untuk mengendalikan penyebaran zika. Namun, pihaknya tidak ingin khawatir dengan kemungkinan jumlah kasus baru yang masih sangat mungkin meningkat di Thailand.
"Kami tidak ingin adanya kasus baru dapat memicu kepanikan di tengah masyarakat," ujar Sopon.
Ia menuturkan banyak pasien yang saat ini telah berada dalam penanganan tepat. Selain itu, prosedur untuk mengidentifikasi dan menyaring orang-orang terinfeksi zika juga dilakukan Thailand dengan lebih teliti..
"Dalam kasus zika, biasanya pasien akan menderita efek ringan dan sembuh dalam waktu satu pekan," kata Sopon menambahkan.
Namun, bagi perempuan hamil yang terjangkit virus ini, maka risiko melahirkan bayi dengan kondisi kepala kecil atau microsefalia, kerusakan saraf potensial, dan cacat otak sangat mungkin terjadi. Di Thailand, ada dua ibu hamil yang berada di antara 20 pasien terinfeksi zika.
Keduanya berasal dari Chiang Mai dan tinggal di distrik yang sama, yaitu San Sai Luang. Dalam waktu satu bulan, di wilayah itu tercatat terdapat sembilan kasus zika. Masing-masing perempuan itu tengah hamil enam bulan dan delapan bulan. Mereka dikonfirmasi positif terjangkit zika pada Sabtu (3/9) lalu.
Menurut Sopon, secara total terdapat 94 kasus zika yang dlaporkan terjadi di Thailand, dalam periode Januari hingga akhir Juni. Empat provinsi yang terjangkit zika di negara itu adalah tujuan wisata populer.
Ikuti Whatsapp Channel Republika