Jumat 09 Sep 2016 14:32 WIB

Uji Coba Nuklir, Abe: Tindakan Korut tak Bisa Dimaafkan

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Shinzo Abe
Foto: Reuters
Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tokyo akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk memberikan sanksi sepihak terhadap Korea Utara setelah melakukan uji coba nuklir pada Jumat (9/9).

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dilansir dari BBC menilai tindakan Korut tak bisa diamaafkan. Ia mengecam keras tindakan provokasi Korut itu.

"Jika Korea Utara telah melakukan percobaan nuklir, kita benar-benar tidak bisa memaafkannya. Kita harus memprotes tegas," ujar Abe.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga meyakini, uji coba ini menjadi ancaman bagi negaranya. "Pengembangan nuklir Korea Utara merupakan ancaman serius terhadap keselamatan Jepang," ujarnya dalam konferensi pers.

Seperti yang dilansir dari media Jepang Asahi, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye meyakini Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir yang jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Uji coba nuklir yang diyakini memiliki daya 10 kiloton itu telah memicu aktivitas seismik dengan magnitude 5,3 di dekat situs uji coba nuklir Korea Utara.

Baca juga,  Korut Kembali Lakukan Uji Coba Nuklir, Korsel dan Jepang 'Goyang'.

Dalam acara terpisah, Menteri Pertahanan Tomomi Inada mengatakan, rezim Pyongyang mengombinasikan uji coba nuklir dengan kemajuan teknologi rudal balistik yang dapat melumpuhkan sasaran berpindah-pindah. Ini merupakan ancaman yang serius bagi Jepang.

"Kita tidak bisa menyangkal kemungkinan bahwa Korea Utara meminiaturisasi perangkat untuk membangun hulu ledak," kata Inada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement