REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Sebanyak 50 orang di Miami, Amerika Serikat terinfeksi virus zika. Saat ini para dokter sedang bingung bagaimana memberikan nasehat kepada masyarakat untuk memproteksi diri dari gigitan nyamuk.
Seorang wanita hamil Johanna Mikkola mengatakan, ia sekarang tak tinggal di Miami lagi untuk menghindari virus zika. "Saya sekarang tinggal di luar Miami yang terserang zika. Janin saya yang berusia 35 pekan juga baik-baik saja," katanya dilansir CBC News, Selasa, (13/9).
Namun, hal yang membuat bingung saat ini apakah ia cukup berhati-hati atau kurang berhati-hati untuk mencegah dari terserang viruz zika. "Saya merasa saat ini situasi benar-benar tak jelas. Baik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) maupun para dokter tak pernah memberikan jawaban yang jelas pada kami," katanya.
Dokter Kandungan dan Ahli Ginekologi Aaron Elkin mengatakan, ia telah membantu ibu-ibu melahirkan bayinya di selatan Florida selama 30 tahub. "Saat ini hanya sedikit riset mengenai zika dan sedikit jawaban kepada pasien."
Masyarakat, ujar Elkin, saat ini merasa ketakutan. Apalagi mereka membaca efek yang sangat merusak dari virus zika bagi janin.
Saat ini, kata dia, ia dan para pasiennya hanya seperti orang yang sedang belajar bersama mengenai virus zika. "Rekomendasi hanya ditulis dengan pensil, kami harus mengubahnya dalam bulan ini."
Virus zika telah ada di Amerika sejak 2005. Kasus pertama virus zika terjadi di Miami pada Juli.
Badan Kesehatan Kanada meminta warganya yang sedang hamil tak melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang sedang dilanda virus zika.