Selasa 13 Sep 2016 19:35 WIB

Australia Uji Coba Kebun Stroberi Gantung

Gavin Scurr dan saudaranya Stephen memulai model kebun stroberi gantung di Wamuran, Queensland.
Foto: abc
Gavin Scurr dan saudaranya Stephen memulai model kebun stroberi gantung di Wamuran, Queensland.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Keluarga petani stoberi di Queensland, Australia mengujicoba model kebun stroberi dengan menggunakan wadah polytunnel yang menggantung di atas tanah. Metode ini diharapkan bisa mengurangi biaya pekerja serta mengurangi penyakit tanaman dan penggunaan bahan kimia

Di lahan pertanian Piñata Farms di daerah Wamuran, tampak sembilan wadah polytunnels yang panjang, dengan ketinggian empat meter dan lebar 8,5 meter. Di dalamnya 95 ribu tanaman stroberi tumbuh dalam campuran sekam kelapa yang steril di wadah yang mudah dijangkau dan tergantung di atas tanah.

Petani Gavin Scurr mengatakan diia dan saudaranya Stephen menginvestasikan 1,1 juta dolar AS untuk membangun model terowongan uji coba itu untuk tanaman musim dingin mereka di Wamuran. Begitu pula untuk tanaman musim panas di daerah Stanthorpe.

"(Biayanya) 460 ribu dolar AS per hektare, sangat mahal untuk dilakukan pada skala besar, tapi kami uji coba stroberi 'substrat' sambil melihat hasilnya nanti bagaimana," kata Gavin Scurr.

"Ada beberapa hal yang ingin kami capai. Salah satunya adalah tenaga kerja, tenaga kerja ini semakin sulit untuk diperoleh di sektor hortikultura umumnya dan di perkebunan stroberi sama saja," jelasnya.

"Dengan menanamnya di wadah di atas tanah, akan jauh lebih mudah dipetik sementara biaya panen kami saat ini hampir setengah biaya di lapangan. Jadi kini kami hanya butuh separuh tenaga kerja, atau kami bisa mencapai dua kali dengan tenaga kerja yang sama," katanya.

"Dengan tumbuh di wadah di atas tanah akan mendapat lebih banyak angin sehingga kami lihat penyakit tanaman pun semakin berkurang. Dan tentunya polytunnels melindungi tanaman dari hujan serta dari embun sehingga sangat membantu dalam hal penyakit tanaman," kata Gavin Scurr.

stroberi.jpg
Stroberi jenis Albion yang rentan terhadap cuaca, tumbuh dengan baik di wadah polytunnels. (Foto: ABC Rural/Jennifer Nichols)

"Ada kombinasi sejumlah hal terkait pemeliharaan tanaman yang lebih baik, lebih sehat serta lebih murah untuk dipanen," katanya. Namun, rencana tersebut tidaklah murah. "Ini adalah tahun pertama kami dan kami akan lihat bagaimana kelanjutannya lagi tahun depan sebelum menambah (investasi). Tapi pada tahap ini tampak menjanjikan," katanya.

"Berdasarkan yang kami dapatkan saat ini, kami pikir bisa membiayai hal ini, hanya penghematan tenaga kerja, sekitar lima tahun - dan manfaat lain yang kami dapatkan baik dalam meningkatkan kualitas maupun hasil menjadi bonusnya," jelas Gavin Scurr.

"Ini berisiko secara keuangan dan kami harus meyakinkan bank untuk meminjamkan uang agar dapat melaksanakan hal ini. Tapi kami ingin menjadi pemasok stroberi untuk jangka panjang," ujarnya.

"Kami masih baru dan ingin menanam stroberi untuk waktu lama. Dan saya kira ketersediaan tenaga kerja, biaya tenaga kerja tentu saja merupakan motivasi bagi kami. Kami perlu mencoba dan mengurangi biaya dari sistem kami," kata Gavin Scurr lagi.

"Setelah memasang infrastruktur ini, akan berada di situ selamanya sehingga kami memperoleh penghematan tenaga kerja dari situ. Industri ini juga semakin sensitif terhadap bahan kimia," jelasnya.

"Konsumen Australia tidak menginginkan bahan kimia dalam buah mereka. Jadi jika kami bisa tanam produk yang lebih baik atau produk yang kurang bahan kimianya maka hal itu positif bagi konsumen, positif bagi lingkungan," tambahnya.

Gavin Scurr mengatakan sejauh ini polytunnels telah mengurangi penggunaan bahan kimia sampai 80 persen, karena kondisi yang terkendali telah mengurangi jamur secara signifikan.

stroberi lagi.jpg
Piñata Farms juga mengujicoba menanam stroberi di lahan di bawah wadah polytunnels. (Foto: ABC Rural/Jennifer Nichols)

"Botrytis (jamur berbubuk), jamur abu-abu, yang muncul bersama hujan adalah sesuatu yang telah kami atasi secara besar-besaran, berkurang sebab buah tidak basah," katanya.

"Buah ini memiliki kilau indah sebab berada di lingkungan terlindungi. Semua hal ini turut menghasilkan produk yang lebih baik," kata Gavin lagi.

Beberapa waktu terakhir merupakan tahun yang sulit bagi petani stroberi di Queensland tenggara. Produksi turun sebesar 40 persen pada awal musim karena cuaca yang hangat, serta hujan musim dingin merusak tanaman dan kebun.

Tetapi di bawah wadah polytunnels, buah itu terlindungi, termasuk varietas stroberi yang ditanam di lahan yang jadi bagian dari uji coba. "Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah itu benar-benar layak. Kecuali kami bisa menanamnya secara efektif, maka ini tidak merugikan," kata Gavin Scurr.

Wadah polytunnels telah melindungi tanaman terhadap hujan pada awal tahun ini dan dirancang untuk menahan hujan es hingga diameter sebesar empat sentimeter.

"Wilayah ini tidak banyak hujan esnya, tetapi ketika terjadi bisa sangat merusak. Tanaman kami tahun lalu habis karena adanya badai hujan es pada akhir September," katanya.

"Meskipun masih baru kami mengharapkan wadah ini melindungi (tanaman) kami dari hujan es. Begitu plastiknya jadi agak tua dan mulai rusak, dalam beberapa tahun tak akan sekuat sebelumnya. Namun ini semua harus dilihat lagi nantinya," kata dia.

stroberi tiga.jpg
Piñata Farms berinvestasi 1,1 juta dolar AS untuk menanam stroberi di wadah polytunnels. (Foto: ABC Rural/Jennifer Nichols)

Inovasi tak Terelakkan

Wadah ini juga memungkinkan untuk menanam varietas stroberi yang lebih lembut seperti Albion.

"Albion adalah varietas yang bagus dari segi rasa. Namun satu kelemahannya adalah sangat rentan terhadap hujan. (Varietas) ini tidak menyukai hujan dan itu khas tanaman stroberi, semakin enak rasanya akan semakin lembut buahnya, yang berarti hujan memiliki dampak yang lebih banyak," kata Gavin Scurr.

"Kami pikir kalau memang akan menanam di lingkungan berbiaya tinggi, kami benar-benar mau yang terbaik dan karenanya sebagian besar produksi kami pada substrat adalah varietas Albion. Dimakan enak, tampaknya pun bagus. Dan meskipun volumenya masih sedikit sejauh ini konsumen yang mencobanya merasa tertarik," jelasnya.

"Di negara lain telah menerapkan cara ini jadi saya pikir tidak terelakkan jika kami sebagai industri akhirnya menjalaninya. Kami pikir lebih cepat belajar menanam dalam kondisi ini, akan lebih baik bagi kami dan juga industri di Australia. Perlu orang yang memulai apa yang kami lakukan ini," katanya.

"Banyak petani stroberi telah melakukan inovasi dalam melakukan berbagai hal lain juga. Bagus kalau ada contoh mengenai apa yang akan terjadi di masa depan."

stroberi lahan.jpg
Kebanyakan kebun stroberi Piñata Farms masih gunakan lahan terbuka. (Foto: ABC Rural/Jennifer Nichols)

"Selalu menarik melakukan sesuatu yang baru dan berbeda," ujar Gavin Scurr. "Ini tentu jadi motivator bagi pegawai kami. Mereka bangga terlibat dengan perusahaan yang mengujicoba hal baru dan inisiatif baru. Itu saja turut membantu Anda menarik minat pegawai."

"Mereka ingin datang dan bekerja untuk kami bukan di tempat lain, yang tentu baik. Namun itu semua bermuara pada ekonomi, apakah kami terus melakukannya," ujarnya lagi.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/tren-kuliner/kebun-stroberi-gantung-diujicoba-di-australia/7839400
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement