REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Myanmar yang juga pemimpin partai berkuasa Aung San Suu Kyi meminta agar sanksi ekonomi di negaranya segera dicabut.
"Saya kira ini saatnya semua sanksi ekonomi yang membuat ekonomi Myanmar memburuk harus dicabut segera," katanya saat bertemu dengan Presiden Obama di Washington DC, Rabu, (14/9).
Hingga saat ini Myanmar masih memiliki catatan buruk dalam hak asasi manusia. Myanmar melakukan pelanggaran HAM berat terhadap suku Rohingya. Etnis Rohingya ditindas dan terlunta-lunta di tanah kelahirannya sendiri. Ini Menjadi perhatian Kongres Amerika.
Meski demikian Washington sudah tak memandang Suu Kyi sebagai pihak lawan. Apalagi sekarang Myanmar sudah tak dipimpin rezim junta militer.
Presiden Obama mengatakan, ini saatnya rakyat Myanmar mendapatkan kesempatan menikmati bagaimana bisnis baru dijalankan oleh pemerintah yang baru.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Ed Royce menambahkan, ia berharap naiknya pemerintah yang baru bisa memberikan harapan hidup yang lebih baik kepada penduduk Myanmar. Ia meminta agar pemerintah baru Myanmar mau melindungi suku Rohingya yang masih tertindas di tanah Myanmar.
Baca juga, Isi Lengkap Petisi Pencabutan Nobel Perdamaian Suu Kyi.