Senin 19 Sep 2016 08:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Selandia Baru, Negara Pertama Berikan Perempuan Hak Pilih

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
 Banyak warga Selandia Baru tinggal di Australia menggunakan Visa Kategori Khusus.
Foto:
Lokasi uji coba bom nuklir di Nevada, AS.

Pada 19 September 1957, Amerika Serikat (AS) meledakkan 1,7 kiloton bom nuklir di sebuah terowongan bawah tanah di Nevada Test Site (NTS), 65 mil dari Las Vegas. Tes yang disebut Rainier ini adalah tes bom nuklir pertama kali yang dilakukan di bawah tanah dan tidak menghasilkan dampak radioaktif.

Bom yang digunakan adalah bom W-25 dengan berat 218 pound, panjang 25,7 inci, dan diameter 17,4 inci. Rainier adalah bagian dari rangkaian uji coba 29 senjata nuklir dan tes keselamatan nuklir yang dikenal sebagai Operasi Plumbbob yang dilakukan di NTS pada 28 Mei sampai 7 Oktober 1957.

Dilansir dari History, pada Desember 1941, pemerintah AS berkomitmen untuk membangun senjata nuklir pertama di dunia ketika Presiden Franklin Roosevelt resmi memberikan pendanaan sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp 26 triliun. Proyek senjata ini kemudian dikenal sebagai Proyek Manhattan.

Tes senjata nuklir pertama kali dilakukan pada 16 Juli 1945, di Trinity, dekat Alamogordo, New Mexico. Beberapa minggu kemudian, pada 6 Agustus 1945, ketika AS berperang melawan Jepang, Presiden Harry Truman memberikan wewenang untuk menjatuhkan bom atom bernama Little Boy di Hiroshima, Jepang.

Tiga hari setelahnya, pada 9 Agustus, bom nuklir yang bernama Fat Man dijatuhkan di Nagasaki. Dua ratus ribu orang diperkirakan tewas dalam serangan di dua kota tersebut, dan pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu.

Operasi Plumbbob berlangsung saat AS terlibat dalam Perang Dingin dengan Uni Soviet. Pada 1963, AS menandatangani Limited Test Ban Treaty, yang melarang uji coba senjata nuklir di atmosfer, di bawah air dan di luar angkasa.

Sebanyak 928 tes berlangsung di NTS antara 1951 hingga 1992, ketika AS melakukan uji coba nuklir bawah tanah yang terakhir. Pada 1996, AS menandatangani Comprehensive Test Ban Treaty, yang melarang ledakan nuklir di semua lokasi.

Selanjutnya: Meksiko Diguncang Gempa 7,8 SR

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement