Selasa 20 Sep 2016 16:26 WIB

Turki Kembali Gempur Basis ISIS

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS di Suriah
Foto: Youtube
Gerakan ISIS di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menyusul kegagalan kesepakatan gencatan senjata antara Amerika Serikat dan Rusia, militer Turki mengumumkan pesawat tempurnya telah menyerang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah utara pada Senin (19/9).

Seperti dilansir IBT.com, serangan udara dilaporkan mengenai tiga target yang digunakan oleh ISIS, yakni tempat penampungan, toko amunisi dan markas militer kelompok tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata AS-Rusia telah hancur akibat sejumlah pelanggaran, termasuk serangan udara yang dipimpin AS Sabtu lalu (17/9) yang menewaskan lebih dari 60 tentara Suriah.

Militer AS telah menyampaikan belasungkawa dan mengatakan serangan udara itu merupakan kesalahan, mereka yakin telah menargetkan ISIS.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan, Senin (19/9), ia akan membahas perang Suriah pada pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York. Konferensi PBB  akan membahas perang yang sedang berlangsung di Suriah dan berharap menemui kesepakatan yang dapat mengatasi krisis.

Erdogan menambahkan, pasukan koalisi pimpinan Turki di Suriah utara akan merambah lebih jauh ke selatan setelah mereka berhasil menciptakan zona aman seluas 1.931 mil persegi. Zona aman yang direncanakan tersebut merupakan salah satu intervensi militer asing terbesar yang pernah dilakukan Turki dalam sejarah modern.

Baca juga, Erdogan: Turki Berhak Gelar Operasi Militer si Suriah.

Erdogan menyebut pasukan Turki telah membersihkan 347 mil persegi wilayah Suriah dari kelompok teroris. Serangan terbaru akan merambah ke dekat markas ISIS, kota Al-Bab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement