Rabu 21 Sep 2016 03:20 WIB

Ayah Terduga Pelaku Pengeboman New York Sempat Hubungi FBI

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
Petugas pemadam kebakaran melakukan penyisiran setelah sebuah ledakan terjadi di daerah Chelsea, Manhattan, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (17/9) waktu setempat.
Foto: reuters
Petugas pemadam kebakaran melakukan penyisiran setelah sebuah ledakan terjadi di daerah Chelsea, Manhattan, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (17/9) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ayah terduga pelaku bom New York dan New Jersey, Ahmad Khan Rahami mengaku sudah pernah menghubungi badan intelijen FBI atas perilaku radikal anaknya tersebut. Mohammad Rahami, seperti dikutip The Telegraph pada Selasa (20/9) waktu setempat mengatakan dirinya menelpon FBI sejak dua tahun lalu.

"Aku menelpon FBI dua tahun lalu, dua kali," kata Mohammad Rahami.

Saat itu, ia mengaku memberi tahu pihak berwenang bahwa anaknya telah berperilaku radikal. Setelahnya, mereka turut diinvestigasi oleh FBI. Terduga pelaku itu juga pernah ditangkap pada 2014 karena diduga menusuk saudaranya karena masalah keluarga. Selain itu, ia juga pernah memukul ibu tirinya.

Namun, hasil penyelidikan FBI terhadap anaknya menyebutkan putranya tidak memiliki hubungan dengan terorisme. "Mereka diperiksa hampir dua bulan. Dia ok. Dia jelas (bukan teroris)," katanya.

Sehingga ketika putranya ditangkap lantaran diduga sebagai pelaku pengeboman, Mohammad Rahami mengatakan, "Tidak. FBI mereka tahu itu," katanya.

Ahmed Rahami tidak ada dalam daftar pantauan teror FBI pada saat pengeboman. Namun, FBI kini menyelidiki beberapa perjalanan Rahami ke Afghanistan, dan setidaknya satu kunjungan ke Pakistan, untuk membantu menentukan motif di balik pemboman, dan apakah ia menerima pelatihan pembuatan bom di luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement