Rabu 21 Sep 2016 18:23 WIB

Analisis CIA: Putin akan Kembali Calonkan Diri Sebagai Presiden

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Vladimir Putin
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemungkinan besar akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu presiden 2018. Menurut Kepala Unit CIA yang mengawasi Rusia, Peter Clement, Putin akan menjalankan pemerintahan otoriter yang lebih keras.

"Dia mengindikasikan akan kembali mencalonkan. Namun tidak seperti tiga tahun lalu, sekarang ia harus berpikir apa yang akan terjadi saat ini dan 2018 nanti?" ujar Clement.

Clement mengemukakan analisisnya di Universitas George Washington, sehari setelah Partai Rusia Bersatu yang mendukung Putin memenangkan suara rendah dari parlemen untuk tawaran memilih kembali Putin sebagai presiden.

Sebelumnya Putin mengatakan terlalu dini untuknya memutuskan apakah akan mencalonkan diri kembali pada 2018 untuk masa jabatan presiden yang keempat kalinya.

Clement mengatakan, ia melihat beberapa indikator dari kemungkinan pencalonan Putin. Laporan berita terbaru menunjukkan adanya restrukturisasi besar di badan intelijen Rusia, bahwa badan-badan intelijen dalam dan luar negeri akan bergabung menjadi satu organisasi bernama Dinas Keamanan Federal.

"Apa yang saya lihat adalah adanya potensi pengikatan masyarakat. Saya pikir Putin benar-benar merasa takut akan adanya ketidakstabilan dan gangguan," ungkapnya.

Menurutnya, Rusia saat ini terjebak dalam monoekonomi minyak bumi dan dilaporkan akan menaikkan usia pensiun. Selain itu, Putin terlihat khawatir terhadap protes besar-besaran yang terjadi di Moskow pada 2011 atas tuduhan penipuan dalam pemilihan parlemen. "Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi," kata Clement.

Baca juga,  Ini Perang Kata-Kata Putin dan Erdogan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement