Kamis 22 Sep 2016 14:06 WIB

Menelusuri Jejak Michael Fomenko, Si Tarzan Australia

Michael Fomenko berjalan di antara ladang tebu dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1990an.
Foto: abc
Michael Fomenko berjalan di antara ladang tebu dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1990an.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Puluhan tahun tinggal di hutan hujan Queensland utara membuat Michael Fomenko menjadi legenda lokal, tetapi hanya sedikit orang yang memahami motivasinya.

"Mungkin seharusnya saya memberitahu Anda untuk memakai celana panjang ... sedikit liar di luar sana," ujar Greg Reghenzani di saat kami naik mobil 4WD (four-wheel drive)-nya.

Saya berada di pertanian tebu keluarganya di Gordonvale, selatan Cairns, pada suatu Jumat pagi yang berembun, menelusuri jejak legenda lokal, Michael "Tarzan" Fomenko.

Michael Fomenko di Balik Tebu
Michael Fomenko bersembunyi di antara tanaman tebu di peternakan Queensland utara.

Kisah Michael Fomenko cukup terkenal di Queensland utara. Atau lebih tepatnya, ia dikenali banyak orang. Fakta-fakta dari cerita pribadinya dan apa yang menginspirasinya setidaknya dikenal oleh satu atau dua orang.

Michael menjelajahi berbagai belahan dunia selama puluhan tahun. Ia membuat hutan hujan tropis rumahnya selama 50 tahun, hidup dari hutan, terpisah dari masyarakat. Sebagian petualang, sebagian manusia hutan, sebagian gelandangan -ia adalah seorang pahlawan atau sebuah keanehan, tergantung pada siapa Anda bertanya.

"Saya telah meninggalkan apa yang Anda sebut peradaban. Saya menginginkan kehidupan yang telah saya jalani, atau saya hanya akan setengah hidup," tulis Michael Fomenko pada tahun 1960, menggambarkan rumahnya di tengah alam sebagai 'surga perdamaian dan prestasi pribadi saya'.

"Surga" inilah yang saya alami. Setelah perjalanan singkat, kami sampai di ujung properti milik Greg, di mana ladang tebu hijau terang bersanding dengan hutan berwarna botol anggur di sepanjang tepi Sungai Mulgrave.

"Buaya?" saya bertanya.

"Saudara laki-laki saya dulu biasa datang memancing di sini di malam hari," Greg menggoda dengan senyuman licik. "Ia menyalakan obor dan lalu terlihat mata merah di mana-mana."

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/menelusuri-jejak-michael-fomenko-si-tarzan-australia/7863380
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement