Rabu 28 Sep 2016 18:21 WIB

Dua Kasus Mikrosefalia di Thailand tak Terkait Zika

Ana Beatriz, bayi berusia empat bulan, yang terlahir dengan mikrosefalia diduga akibat virus zika di Brasil.
Foto: EPA
Ana Beatriz, bayi berusia empat bulan, yang terlahir dengan mikrosefalia diduga akibat virus zika di Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand pada Rabu (28/9) mengesampingkan kemungkinan zika sebagai penyebab dua penyakit mikrosefalia, namun masih menyelidiki dua penderita lain, yang bisa menjadi kaitan pertama zika di Asia Tenggara terhadap keadaan mengakibatkan bayi lahir dengan kepala kecil itu.

Mikrosefalia adalah cacat lahir langka yang dikaitkan dengan virus zika (terutama di Brasil), yang dibawa nyamuk dan tengah menyebar di Asia Tenggara. Petugas kesehatan Thailand pada Selasa mengatakan menyelidiki empat terduga penyakit mikrosefalia terkait zika pada tiga bayi dan calon bayi berumur 36 pekan.

Namun, pada Rabu, Direktur Jendral Ilmu Kedokteran Kementerian Kesehatan Apichai Mongkol mengatakan zika disingkirkan sebagai penyebab dalam dua penyakit di antaranya. "Hasil uji menunjukkan dua kasus tidak memiliki virus zika namun masih belum jelas dengan dua kasus lain karena kami menemukan tiga flavivirus yang berarti bisa saja itu demam berdarah, zika atau meningitis," kata Apichai kepada Reuters.

"Untuk meyakinkan mana dari tiga virus itu yang menyerang kami perlu menyelidiki lebih jauh," katanya.

Tidak ada uji khusus untuk memastikan bayi akan dilahirkan dengan mikrosefalia namun pemindaian USG pada trimester ketiga kehamilan bisa mengenali masalah itu, kata Badan Kesehatan Dunia (WHO). Belum jelas dua kasus yang mana dari empat kasus yang dinyatakan tidak terkait zika.

Zika dikaitkan dengan lebih dari 1.800 kasus mikrosefalia di Brasil namun belum ada kasus terkonfirmasi zika yang menyebabkan kondisi itu di Asia Tenggara. Mikrosefalia memiliki beberapa penyebab potensial termasuk berbagai infeksi, paparan racun dan kurang gizi.

Otoritas kesehatan di Asia Tenggara melaporkan meningkatnya jumlah kasus zika, dengan Thailand memastikan 349 kasus sejak Januari, termasuk 33 perempuan hamil. Singapura mencatat 393 kasus, termasuk 16 perempuan hamil. Filipina, Malaysia dan Vietnam juga melaporkan kasus zika.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand sebelumnya mengatakan empat terduga kasus mikrosefalia tidak terjadi di Bangkok namun mereka tidak menyebutkan daerahnya. Otoritas Metropolitan Bangkok mengatakan, Rabu, para pejabat telah memastikan 26 kasus zika di kota ini pada September.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement