Kamis 29 Sep 2016 06:29 WIB

Merkel: Uni Eropa Harus Buka Pintu Bagi Para Pengungsi Muslim

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Damanhuri Zuhri
PKPU memberikan bantuan untuk pengungsi Suriah.
Foto: PKPU
PKPU memberikan bantuan untuk pengungsi Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman, Angela Merkel, menekankan negara-negara anggota Uni Eropa harus menyediakan tempat penampungan bagi para pengungsi yang melarikan diri dari ancaman teror dan perang sipil di negara mereka. Menurut Merkel, kepedulian masyarakat Eropa atas nasib para pengungsi harus ditunjukkan tanpa memandang agama atau keyakinan mereka.

“Di Eropa, kami memiliki tanggung jawab kemanusiaan tertentu terhadap para pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di Suriah, juga terhadap mereka yang melarikan diri dari ancaman ISIS di Irak,” kata Merkel dalam satu konferensi pers di Berlin, Selasa (27/9).

Lebih lanjut Angela Merkel menegaskan, negara-negara Uni Eropa tidak boleh membeda-bedakan perlakuan antara kaum Kristen dan umat Islam. “Jangan sampai hanya satu kelompok diberi perlindungan, sementara yang lain tidak. Konsep kesetaraan dalam bertindak harus tercermin dalam kebijakan setiap negara anggota Uni Eropa. Pendapat inilah yang selalu saya pegang dari dulu dan seterusnya,” ucap Merkel mengingatkan.

World Bulletin melansir, gelombang paham sayap kanan telah menyapu hampir seluruh daratan Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena itu muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat Benua Biru yang saat ini tengah menghadapi krisis pengungsi terbesar sejak akhir Perang Dunia II. Menurut laporan, berbagai kelompok politik sayap kanan antimigran di Hongaria, Jerman, dan Slovakia kini berhasil memperoleh dukungan cukup besar dari masyarakat di masing-masing negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement