Kamis 06 Oct 2016 06:43 WIB

Trio Ahli Kimia Eropa Pembuat Mesin Nano Dihadiahi Nobel

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Hadiah Nobel
Hadiah Nobel

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Trio ahli kimia asal Eropa memenangkan Nobel bidang Kimia 2016, Rabu (5/10). Mereka mengembangkan mesin nano yang menjadi jalan untuk materi cerdas pertama di dunia.

Trio asal Eropa itu adalah Sir Fraser Stoddart dari Skotlandia, Bernard Feringa dari Belanda, dan Jean-Pierre Sauvage dari Prancis. Ketiganya berbagi hadiah delapan juta kronor Swedia atau 718 ribu poundsterling.

Pengumuman pemenang Nobel ini dibacakan oleh Royal Swedish Academy of Science di Stockholm, Rabu (5/10). Komite Nobel menggambarkan temuan trio ini sebagai mesin terkecil di dunia.

Teknologi tersebut sudah digunakan untuk membuat robot mikro untuk keperluan medis. Mesin nano juga digunakan dalam dalam pembuatan material yang bisa memperbaiki diri sendiri tanpa intervensi manusia.

Ketiga ahli kimia itu bersama-sama mendesain sejumlah struktur dengan pengendali pertama yang bisa mengubah energi kimia jadi gerakan mekanik. Hal ini membuat mereka bisa mengonstruksi perangkat molekular.

Keuntungannya, alat ini bisa membuat peneliti mengembangkan material yang bisa beradaptasi sendiri tergantung lingkungannya. Hal itu seperti merespons terhadap panas atau mengirimkan obat menuju target dan membukanya setelah sampai di titik tubuh yang dituju.

Dalam wawancara pascapengumuman, Feringa mengatakan penghargaan ini adalah kejutan luar biasa. "Saya merasa terhormat dan merasa tersentuh," kata dia dikutip Guardian.

Terkait temuannya, ia mengaku kaget juga telah berhasil mengembangkan mesin nano pertama. "Saya tidak percaya itu bisa berfungsi," kata dia.

Sektetaris Jenderal Swedish Academy of Sciences, Goran Hansson mengatakan penemuan ini membuka jalan pada dunia mesin molekular. "Mereka telah menunjukkan bahwa membuat mesin skala molekul itu sangat mungkin," kata dia.

Tahun lalu, Nobel kimia dimenangkan oleh trio Tomas Lindahl, Paul Modrich dan Aziz Sancar atas temuan mereka soal mekanisme sel untuk memperbaiki DNA. Mereka memetakan dan menjelaskan bagaimana sel memperbaiki DNAnya untuk mencegah kerusakan informasi genetik.

Nobel 2016 telah diumumkan sejak Senin dengan penghargaan pertama pada bidang medis atau fisiologi jatuh pada ahli biologi Yoshinori Ohsumi. Pada Selasa, Nobel fisika jatuh pada tiga ilmuwan Inggris, David Thouless, Duncan Haldane, dan Michael Kosterlitz. Nobel perdamaian akan diumumkan pada Jumat dan bidang ekonomi pada Senin 10 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement