REPUBLIKA.CO.ID, OLONGAPO -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte beberapa kali menghina Presiden Amerika Barack Obama. Ia pernah menyebut Obama anak wanita jalang. Ia juga pernah meminta Obama pergi ke neraka karena terus mengkritik kebijakan perang terhadap narkoba yang diluncurkannya.
Apalagi Duterte juga sering mengancam jika Amerika tak mau menjual senjata ke Filipina, masih ada Cina yang bersedia. Ia dinilai sering mengungkapkan kata-kata anti Amerika.
Sikap Duterte menjadi perbincangan hangat orang-orang Amerika di Filipina. Seorang pensiunan sersan AL Amerika, Jack Walker mengatakan, hal yang ditakuti oleh orang-orang Amerika di Filipina saat ini jika tiba-tiba Duterte bangun tidur lalu meminta semua orang Amerika untuk meninggalkan Filipina.
"Kami takut jika Duterte meminta kami pergi dari Filipina. Meminta kami meninggalkan orang-orang yang kami cintai di Filipina dan pulang ke Amerika," kata Walker, Senin, (17/10).
Direktur Eksekutif Kamar Dagang Amerika di Filipina, Ebb Hinchliffe mengatakan, komentar-komentar Duterte yang seolah anti Amerika membuat hubungan bisnis Amerika-Filipina bisa memburuk di masa depan. "Setiap kali dia membuka mulut dan bicara buruk soal Amerika, itu membuat hati saya terasa sakit."
Baca juga, Duterte Menyesal Hina Obama.
Dari sisi bisnis, terang Hinchliffe, kata-kata Duterte sangat tak membantu memperbaiki hubungan bisnis Filipina-Amerika. "Delegasi yang akan merepresentasikan teknologi Amerika, servis keuangan, dan perusahaan manufaktur membatalkan perjalanan bisnis ke Filipina karena Duterte."
Bahkan, ujar dia, dua perusahaan Amerika memilih membuka bisnis di Vietnam daripada di Filipina. Sebab mereka menilai Presiden Filipina anti-Amerika.