Selasa 25 Oct 2016 21:47 WIB

Presiden Korsel Minta Maaf karena Minta Saran Teman

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.
Foto: AP
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Park Geun-hye membuat permohonan maaf yang langka pada Selasa (25/10), karena memperlihatkan konsep pidatonya kepada seorang teman, ketika berupaya memusatkan perhatiannya pada usulan amendemen konstitusi sehingga presiden bisa berkuasa lebih dari satu periode.

Jaringan televisi JTBC melaporkan, Senin (24/10) malam, bahwa konsep-konsep pidato Park mulai 2012 hingga awal 2014 ditemukan dalam komputer yang digunakan temannya, Choi Soon-sil. Konsep tersebut diterima beberapa jam dan beberapa hari sebelum pidato disampaikan ke publik.

Dalam beberapa pekan terakhir, laporan-laporan media menduga bahwa Choi memegang pengaruh yang tidak selayaknya atas Park, dan bahwa ia menggunakan kedekatannya dengan presiden untuk keuntungan keluarga dan rekan bisnisnya.

Park mengatakan dalam pidato di televisi dari Gedung Biru bahwa ia telah menerima umpan balik dari Choi pada awal periode jabatannya, mengenai bagaimana ia mengomunikasikan ide-idenya, namun mengatakan bahwa ia berhenti meminta saran setelah kantornya memiliki staf yang lengkap.

"Saya melakukannya dengan niat tulus agar lebih cermat dalam melihat masalah, namun apapun niatannya, saya minta maaf telah menimbulkan keprihatinan di kalangan rakyat dan menyebabkan kekhawatiran serta sakit hati," katanya sambil membungkuk dalam-dalam.

Laporan mengenai pidato-pidato itu muncul beberapa jam setelah Park menyampaikan usulan amendemen konstitusional untuk membolehkan presiden menjabat beberapa periode atau membentuk sistem parlementer, dan mengatakan bahwa masa jabatan satu periode sudah mencukupi.

Laporan yang menyebutkan bahwa Choi memiliki akses pertama terhadap pidato-pidato Park dan keputusan kepegawaian sebelum diumumkan, segera mendominasi pemberitaan, dan membayangi usulan reformasi besar Presiden.

Kontroversi tersebut membuat beberapa anggota oposisi parlemen mempertanyakan motif Park membuat usulan mendadak untuk urusan sepenting reformasi konstitusional, meskipun usulan itu disambut baik oleh partainya Partai Saenuri.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement