Senin 07 Nov 2022 10:31 WIB

Presiden Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon

Presiden Korsel merasa bersalah dan meminta maaf kepada keluarga korban Itaewon

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah-kiri) mengunjungi lokasi insiden perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Sebanyak 151 orang meninggal dunia dan 82 luka-luka setelah berdesakan dalam kerumunan pada 29 Oktober.
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah-kiri) mengunjungi lokasi insiden perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Sebanyak 151 orang meninggal dunia dan 82 luka-luka setelah berdesakan dalam kerumunan pada 29 Oktober.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol pada Senin (7/11/2022) meminta maaf kepada negara atas tragedi Itaewon pekan lalu. Yoon akan memastikan penyelidikan menyeluruh atas tragedi malam perayaan Halloween tersebut.

"Saya tidak berani membandingkan diri saya dengan orang tua yang kehilangan putra-putrinya, tetapi sebagai presiden yang harus melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat, saya berduka dan hati saya berat," katanya dikutip laman Yonhap Newa Agency, Senin.

Baca Juga

"Saya merasa bersalah dan meminta maaf kepada keluarga yang ditinggalkan yang menghadapi tragedi yang tak terlukiskan dan kepada bangsa yang berbagi rasa sakit dan kesedihan," kata Presiden.

Permintaan maaf ini merupakan pernyataan resmi pertama presiden kepada negara. Yoon melontarkan permintaan maaf tersebut selama pertemuan yang diadakan untuk meninjau pengendalian massa dan pengaturannya. Tragedi yang menewaskan 156 orang di Itaewon membuat pemerintah berbenah dalam tinjauan pertemuan massa yang besar.

"Khususnya, untuk melindungi keselamatan masyarakat, kita membutuhkan inovasi besar dalam cara polisi bersiap menghadapi risiko dan mencegah kecelakaan," katanya. "Saya akan memastikan kebenaran ditentukan secara menyeluruh mengenai tragedi ini dan mengungkapkan prosesnya kepada publik secara transparan tanpa meninggalkan jejak keraguan," ujarnya menambahkan.

Yoon tidak menyebutkan bagaimana dia akan mengungkap kebenaran tersebut. Kendati begitu pihak instansi polisi telah melakukan pemeriksaan internal dan penyelidikan atas apa yang salah dalam penanganan bencana tersebut.

“Sejalan dengan hasil tersebut, saya akan menuntut pertanggungjawaban secara tegas dari pihak-pihak yang bertanggung jawab,” kata Yoon.

Pertemuan Senin dihadiri juga oleh perdana menteri, menteri keuangan, menteri dalam negeri, anggota Kabinet lainnya, dan pakar sipil tentang masalah bencana dan keselamatan, serta polisi garis depan dan petugas pemadam kebakaran, dan pembuat kebijakan utama Partai Kekuatan Rakyat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement