Kamis 27 Oct 2016 11:04 WIB

Inggris Kerahkan Ratusan Tentara dan Pesawat Tempur ke Eropa Timur

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pesawat tempur Inggris, RAF Typhoon.
Foto: Ray Troll/BAE Systems/The Guardian
Pesawat tempur Inggris, RAF Typhoon.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengerahkan ratusan pasukan serta sejumlah pesawat tempur ke Eropa Timur. Pasukan itu merupakan pasukan NATO terbesar yang dikirimkan ke wilayah tersebut sejak perang dingin.

Pengiriman pasukan dilakukan seiring dengan meningkatnya ketegangan yang diakibatkan manuver militer Rusia. Pesawat RAF Typhoon dari RAF Coningsby akan dikirim ke Rumania hingga empat bulan ke depan.

Sementara 800 personel militer akan dikirim ke Estonia, dari jumlah sebelumnya sebanyak 150 personel. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Inggris juga akan mengirim banyak pasukan ke Prancis dan Denmark.

Persiapan militer ini diumumkan setelah armada Rusia melewati Kepulauan Inggris beberapa waktu lalu. Diyakini, armada Rusia itu akan ambil bagian dalam pertempuran di Suriah.

Pada Rabu lalu, Rusia tidak jadi melakukan pengisian bahan bakar kapal di wilayah Spanyol. Saat itu NATO meminta Spanyol menolak memberikan izin kepada Rusia.

Ketegangan antara NATO dan Rusia telah meningkat sejak Moskow mencaplok wilayah Krimea pada 2014. Hal itu menyebabkan perang sipil di Ukraina.

Mantan Perdana Inggris, David Cameron menegaskan pada pertemuan puncak NATO di Warsawa pada Juli lalu, Inggris akan mengirim 650 tentara ke Estonia. Serta mengumumkan tambahan 150 tentara, pesawat tanpa awak, dan kendaraan lapis baja.

Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan penyebaran pasukan diperkirakan akan dimulai pada Mei tahun depan.

"Hal ini didukung oleh anggaran pertahanan untuk pasukan angkatan udara, darat, dan laut," kata Fallon, dilansir dari The Guardian.

Pesawat RAF Thyphoon akan bergabung dengan pasukan udara di Baltik, untuk menjaga Laut Hitam. Ini akan menjadi yang pertama kalinya pesawat RAF dikirim untuk berpatroli di wilayah udara Rumania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement