REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Lebih dari 4.000 orang menghadiri acara tahunan Festival Indonesia di Canberra, Sabtu (29/10). Festival yang digelar kesembilan kalinya ini digelar di pelataran kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sejak Sabtu pagi.
Festival ini menampilkan sejumlah pertunjukan seni budaya dan tentunya aneka makanan dan minuman khas Indonesia yang bisa dibeli para pengunjung. Dari laporan KBRI yang diterima Australia Plus, sejumlah penjual harus menutup lebih awal meja dagangan karena para pengunjung menyerbu makanan, khususnya yang sudah populer di Australia, seperti nasi goreng, rendang, gado-gado, hingga es campur dan es cendol.
Yang juga menarik dari festival kali ini adalah adanya pojok khusus bagi anak-anak dimana mereka bisa mengenal lebih jauh soal Indonesia. Misalnya saja ada aktivitas mewarnai binatang khas Indonesia, seperti orang utan, harimau, komodo.
Anak-anak juga terlihat sangat menikmati pameran seni dan budaya dari sembilan daerah di Indonesia, dimana mereka bisa melihat sejumlah kerajinan, wayang kulit, dan alat musik tradisional. "Alat kesenian yang ditampilkan sangat menarik. Tak heran jika anak saya begitu antusias ingin memainkan gamelan Bali," ujar Penny, warga Canberra yang membawa anak perempuannya berusia dua tahun.
Di atas panggung sejumlah kesenian ditampilkan. Mulai dari tarian Aceh, Minangkabau, Jawa, Betawi, NTT, Maluku, hingga Papua. Penonton juga disuguhkan kolaborasi musik Gamelan dan Angklung. Belum lagi kemunculan Ondel-ondel asal Betawai, yang dibawakan oleh para pemanang kontes membuat Ondel-ondel antara sekolah di Canberra. Pemenangnya adalah siswa-siswi dari kelas tujuh dan delapan di Telopea Park High School.
Ada pula pagelaran busana khas Nusa Tenggara Timur dengan menampilkan kain-kain tenun ikat milik Betsy Philips, warga Indonesia asal Sumba yang tinggal di Australia selama puluhan tahun. Beberapa yang tampil di atas panggung pentas budaya ini adalah warga lokal Australia, yang tergabung dalam kelompok Gamelan Bali KBRI Canberra.
"Festival ini bertujuan untuk membawa suasana Indonesia lebih dekat kepada punlik di Canberra dan sekitarnya," Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema.
Nadjib juga menjelaskan diharapkan dengan festival ini dapat semakin mempromosikan tak hanya budaya, tapi kuliner dan keindahan alam Indonesia bagi tujuan wisata warga Australia dan warga lainnya. Beberapa pejabat Australia juga tampak hadir, termasuk sejumlah duta besar dan diplomat dari sejumlah negara.
"Pemerintah ACT (kawasan ibu kota Australia) semakin mengutamakan kemitraan internasionalnya dengan Indonesia di berbagai bidang, antara lain kerjasama ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya," ujar Brendan Smyth, politisi sekaligus pejabat yang mengurusi hubungan internasional.