Senin 07 Nov 2016 20:26 WIB

Duterte Batalkan Kesepakatan Pembelian Senjata dengan AS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Foto: AP Photo / Bullit Marquez
Presiden Filipina Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, membatalkan kesepakatan pembelian senjata polisi dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu diputuskan setelah seorang senator AS bulan lalu menyatakan Washington akan menghentikan penjualan senapan karena adanya kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Kami tidak akan bersikeras membeli senjata mahal dari Amerika Serikat. Kami bisa mendapatkannya di tempat lain. Saya memerintahkan polisi untuk membatalkannya, kami tidak membutuhkan mereka," kata Duterte.

Bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS berencana menghentikan penjualan 26 ribu senapan polisi ke Filipina. Senator Ben Cardin menentang penjualan tersebut karena menganggap senapan bisa meningkatkan pelanggaran HAM.

Mendengar informasi tersebut, Duterte mengatakan, Filipina harus mencari sumber lain yang menyediakan senapan lebih murah dan tahan lama. Menurutnya, Rusia dan Cina menunjukkan kesediaan untuk menjual senjata ke Filipina.

Hubungan antara AS dan Filipina sebagai sekutu lama, semakin rumit belakangan ini setelah Duterte banyak melontarkan hujatan terhadap Washington. Washington memberikan kritik terkait upaya keras Duterte menyingkirkan obat-obatan terlarang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement