Sabtu 12 Nov 2016 08:07 WIB

CEO Tanggapi Tudingan Facebook Sebabkan Kemenangan Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
CEO Facebook, Mark Zuckeberg.
Foto: AP
CEO Facebook, Mark Zuckeberg.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Banyak warga AS yang mengatakan jejaring sosial Facebook terbukti memiliki kekuatan penting untuk memenangkan Donald Trump dalam pemilu Presiden AS. Kebanyakan dari mereka mengaku mendapat berita yang dibagikan di Facebook dan berita-berita itu cenderung palsu atau berlebihan.

Dilansir dari The Independent, beberapa hari sebelum pemilu, sebuah artikel mengejutkan tersebar puluhan ribu kali di Facebook. Artikel tersebut berjudul, "Agen FBI yang Mengusut Kasus Kebocoran Surel Hillary Ditemukan Mati Bunuh Diri", tautannya berasal dari Denver Guardian.

Namun nyatanya, Denver Guardian tidak ada, agen FBI yang mati tidak benar, dan seluruh artikel itu adalah bohong. Artikel bisa tersebar begitu luas karena Facebook tidak peduli apakah sebuah tautan bohong atau benar. Yang Facebook pedulikan adalah berapa banyak orang yang membagikan tautan itu.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dipaksa mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan ini. Ia secara terbuka tidak setuju bahwa artikel-artikel palsu di Facebook bisa mempengaruhi jalannya pemilu.

"Isu bahwa berita palsu di Facebook bisa mempengaruhi pemilu, saya pikir adalah isu yang cukup gila," kata dia, di sebuah konferensi teknologi di California.

Menurutnya, penghuni media sosial akan membagikan tautan yang cenderung sama dengan pandangan mereka sendiri. Mereka juga akan membaca artikel yang mereka setujui. "Pemilih membuat keputusan berdasarkan pengalaman hidup mereka," ujar Zuckerberg.

Ia menambahkan, tidak mungkin seseorang bisa kehilangan empati hanya karena melihat beberapa berita palsu. Jika pendukung Hillary Clinton tetap yakin, mereka tidak akan terpengaruh oleh artikel-artikel buruk yang disebarkan pendukung Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement