Kamis 17 Nov 2016 00:26 WIB

Cina Blokir Kata Hinaan untuk Kim Jong Un di Internet

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
 Pemimpin Korut, Kim Jong-un saat menyaksikan uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam.  (Reuters/KCNA)
Pemimpin Korut, Kim Jong-un saat menyaksikan uji coba peluncuran peluru kendali dari kapal selam. (Reuters/KCNA)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina memblokir kata kunci pencarian di internet yaitu 'Kim Fatty' yang dianggap menghina Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Selama ini, istilah itu sering digunakan dalam jejaring sosial bernama Sina Weibo.

Selain itu, banyak orang di Negeri Tirai Bambu yang juga mengetik kata hinaan tersebut di mesin pencari utama seperti Baidu. Termasuk kata seperti 'Kim Pig the Third' atau yang berarti Kim Babi Ketiga.

Kim disebut dengan istilah demikian mengacu pada penampilan fisiknya yang gemuk. Sementara kata ketiga adalah dirinya merupakan seorang penerus kekuasaan atau keturunan ketiga dalam dinasti kepresidenan negara yang terisolasi itu.

Larangan ini dikeluarkan oleh Pemerintah Cina yang dinilai khawatir penghinaan tersebut dapat menimbulkan masalah dengan Korut. Selama ini, kedua negara telah bekerjasama menjadi sekutu dalam waktu beberapa dekade.

Meski demikian, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan tak ada larangan pemblokiran kata-kata hinaan seperti itu. Ia juga menjelaskan tidak pernah beredar istilah yang mengacu kepada Kim lainnya beredar.

"Pemerintah Cina berkomitmen untuk terus membangun lingkungan negara yang sehat dan beradab. Tak ada yang sepakat dengan penghinaan kepada seorang pemimpin negara," ujar pejabat itu dalam press briefing Kemenlu Cina, Rabu (16/11).

Meski demikian, dalam sebuah surat kabar pro-demokrasi di Hong Kong dan Taiwan, disebut Pemerintah Korut telah secara resmi meminta Pemerintah Cina bertindak. Berita mengenai kata-kata hinaan yang diketik oleh banyak orang di Cina dilaporkan telah terdengar oleh Kim, dilansir Telegraph.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement