Sabtu 19 Nov 2016 10:59 WIB

Gaji Perempuan Australia 23 Persen Lebih Rendah

Perempuan masih mendapatkan penghasilan lebih rendah dari pria di Australia.
Foto: abc
Perempuan masih mendapatkan penghasilan lebih rendah dari pria di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menurut sebuah laporan terbaru seorang pekerja perempuan penuh waktu di Australia rata-rata menerima pendapatan 27 ribu dolar AS (sekitar Rp 270 juta) lebih rendah dibandingkan pekerja pria.

Data ini dikumpulkan oleh Badan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja (Workplace Gender Equality Agency (WGEA) sebuah badan pemerintah yang dibentuk guna mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja. Badan tersebut mengumpulkan data dari 12 ribu perusahaan dan empat juta pekerja.

Laporan yang muncul menyebutkan pekerja perempuan penuh waktu mendapatkan gaji rata-rata 26.853 dolar AS lebih rendah dari pekerja pria di tahun 2015-2016. Perbedaan ini lebih besar di barisan manajemen tingkat tinggi, dengan perbedaan gaji naik menjadi 93.884 dolar AS.

Direktur WGEA Libby Lyons mengatakan penelitian terbaru ini menunjukkan alasan utama bagi perbedaan gaji adalah masalah bias dan diskriminasi. "Saya kira sebenarnya di tahun 2016 kita tidak seharusnya lagi berbicara mengenai perbedaan gaji yang diterima pria dan wanita. Tetapi, saya kira ada beberapa pertanda positif dalam hal ini," ujarnya.

Perbedaan ini sekarang menurun 1,6 persen menjadi 23,1 persen.

"Saya kira alasan jelas mengenai penurunan jurang perbedaan bayaran ini adalah banyak organisasi melihat ini sebagai masalah. Adalah hal yang tidak adil perempuan mendapat bayaran lebih rendah dari pria, dan perusahaan melakukan tindakan sendiri untuk mengatasi masalah tersebut di tempat kerja mereka," kata Lyons.

"Tahun ini, untuk pertama kalinya, data kami menunjukkan bahwa 70 persen perusahaan (majikan) memiliki kebijakan untuk meningkatkan kesetaraan gender."

Lima dari enam CEO adalah pria

Lyons mengatakan salah satu hal yang sangat mengecewakan dari penemuan mereka adalah masih sedikitnya posisi yang dipegang oleh perempuan di jabatan puncak sebuah bisnis. "Kita masih melihat lima dari enam CEO adalah pria dan tiga dari empat direktur adalah pria," katanya.

"Saya kira yang harus kita lakukan adalah mendorong lebih banyak wanita masuk ke jalur manajemen. Ada data lain yang cukup menjanjikan yang muncul dari ini, dan ini menunjukkan untuk pertama kalinya, 42 persen perempuan dipromosikan dan mendapat jabatan di tingkat manajemen. Jadi, ini berarti mereka memang menciptakan jalur ke manajemen, dan saya kira di masa depan, kita akan melihat lebih banyak CEO dan manajer senior perempuan," kata Lyons.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/perempuan-mendapat-gaji-23-persen-lebih-rendah/8029516
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement