Sabtu 19 Nov 2016 19:47 WIB

Ribuan Demonstran Tuntut Pengunduran PM Malaysia Najib Razak

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Aksi protes 'Bersih' di Malaysia. (ilustrasi)
Foto: EPA/Ritchie B, Tongo
Aksi protes 'Bersih' di Malaysia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ribuan demontsran anti-pemerintah Malaysia berbaris di sepanjang jalan Ibu Kota Kuala Lumpur, Sabtu (19/11). Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Najib Razak yang diduga terlibat dalam skandal dana negara 1MDB yang bernilai miliaran dolar AS.

Aksi unjuk rasa yang dipimpin Bersih 5, sebuah koalisi untuk keadilan dan kebebasan membawa massa dengan balutan kaos kuning. Tidak terpengaruh adanya penangkapan aktivis dan pemimpin kelompok itu, ribuan orang terus menuju pusat Ibu Kota.

Suasana unjuk rasa begitu meriah dengan adanya nyanyian serta pidato yang demonstran berikan. Mereka seluruhnya menyerukan kekuasaan Malaysia yang bersih dari orang-orang dengan tujuan licik.  "Kami tidak berada di sini untuk memukul negara tapi karena kami mencintai negara. Kami di sini bukan untuk meruntuhkan pemerintah, tapi memperkuat," ujar wakil ketua Bersih 5 Shahrul Aman Shaari kepada massa yang berkumpul di masjid nasional Kuala Lumpur, dilansir The Guardian, Sabtu (19/11).

Demontrasi kali ini menjadi pukulan kuat bagi Najib. Ia telah membantah melakukan kesalahan dalam skandal tersebut dan diduga kuat menggunakan kekuasaannya menindak lawan politik, termasuk media dan aktivis. "Gerakan ini berisikan sekumpulan penipu yang sebenarnya adalah oposisi negara dan menyamar seolah menjadi LSM independen untuk menggeser pemerintahan terpilih secara demokratis," ujar Najib yang diwawancarai saat menghadiri KTT APEC di Peru.

Atas aksi protes massal ini, setidaknya ada 7.000 polisi yang dikerahkan di sepanjangan jalan Kuala lumpur. Dikahwatirkan, demonstrasi dapat berujung pada kekerasan mengingat banyaknya pihak yang ikut serta.  Setidaknya, petugas keamanan tersebar di 60 titik jalan Ibu Kota. Penutupan jalan juga telah dilakukan mulai pukul 7.00 waktu setempat.

Seorang menteri di departemen perdana menteri Malaysia, Azalina Othman mengatakan aksi protes dari kelompok yang meminta menggeser pemerintah terpilih adalah sebuah pelanggaran hukum. Menurutnya, tak ada pihak yang seharusnya berupaya menggulingkan kekuasaan dari pemimpin yang dipilih secara demokratis di Malaysia.

Belum lagi, kelompok pro-Najib yang dikenal dengan sebutan Kaos Merah dikhawatirkan juga akan ikut serta dalam aksi ini. Mereka mengancam menargetkan pendukung Bersih 5. Dilaporkan saat ini, para anggota mulai berbaris dari markas besar Partai organisasi nasional Melayu (UMNO).

Najib mengalami kesulitan lebih lanjut saat dihadapkan dengan tuntutan hukum dari Departemen Kehakiman Amerika Serika (AS) pada Juli lalu. Diduga lebih dari 3,3 triliun dolar AS dicuri dari 1MDB dan sebagian dana itu mengalir ke pejabat resmi Malaysia 1 atau diduga kuat sebagai dirinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement