REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengukapkan ingin kembali mencalonkan diri sebagai kanselir untuk keempat kalinya. Walaupun banyak yang menentang kebijakannya untuk membuka Jerman kepada imigran, ia menyatakan akan kembali mengajukan diri pada September tahun depan.
"Saya memikirikan hal ini tanpa henti untuk waktu yang lama. Keputusan untuk kembali keempat kalinya setelah 11 tahun menjabat bukan persoalan yang sepele," katanya dalam siaran pers setelah melakukan pertemuan dengan Partai Kristen Demokrat Jerman, Sabtu (21/11).
Berdasarkan survey 55 persen warga Jerman masih menginginkan Markel. Delapan kanselir Jerman setelah Perang Dunia II yang mencalonkan diri sebanyak empat kali biasanya ditentang sebanyak 39 persen.
Dunia Barat melihat Merkel berhasil berhasil membawa negara dengan ekonomi terbesar di Eropa melalui krisis ekonomi. Ia juga mendapatkan penghargaan di internasional setelah usahanya menyelesaikan persoalaan Ukraina. Presiden Amerika Barack Obama memberi penghargaan yang luar biasa kepada Merkel.
Dengan kemenangan Donald Trump di Amerika dan meningkatnya dukungan kepada partai konservatif di beberapa negara Eropa, beberapa pengamat menyatakan Merkel menjadi benteng pertahanan nilai-nilai liberal Barat.
"Angela Merkel menjadi jawaban untuk populisme hari ini. Dia adalah seorang anti-Trump," kata Stanislaw Tillich, rekan satu partai Merkel.
Namun, keputusannya tahun lalu untuk membuka perbatasan Jerman untuk 900 ribu imigran dari daerah perang di Timur Tengah membuat banyak pemilihnya berang. Hal ini menyebabkan ratingnya menurun. Pada pemilihan kepala daerah partai Merkel cukup terpuruk sementara pemilih partai antiimigran membengkak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika