REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini tahun 1963, Presiden ke-35 AS, John Fitzgerald Kennedy ditembak hingga tewas. Ia dibunuh saat dalam perjalanan menuju Dallas, Texas. Ibu negara, Jacqueline yang jarang menemani suaminya bersafari politik berada di sisinya saat insiden.
Bersama Gubernur John Connally dan istrinya, mereka menyapa warga yang antusias dalam parade. Saat kendaraan mereka melewati Texas School Book Depository Building, Lee Harvey Oswald menembaknya tiga kali dari lantai enam.
Luka tembak itu berakibat fatal pada Kennedy, sementara Conally mengalami luka serius. Sekitar 30 menit kemudian di Dallas Parkland Hospital, Kennedy dinyatakan tewas di usianya yang ke-46.
Wakil Presiden Lyndon Johnson yang berjarak tiga mobil di belakangan Kennedy kemudian menggantikannya sebagai presiden ke-36. Sumpahnya sebagai pemimpin baru disaksikan 30 orang, termasuk Jacqueline yang masih mengenakan baju berlumuran darah suaminya.
Tersangka penembakan, Lee Harvey Osland adalah anggota marinir sejak 1956. Namun ia dipecat pada 1959 karena mencoba jadi warga Uni Soviet. Ia bekerja di Minsk dan menikahi perempuan Soviet.
Pada 1962, ia diizinkan kembali ke AS dengan istri dan anaknya. Ia pernah dituduh menembak seorang mantan jenderal militer AS Edwin Walker. Kurang dari satu jam setelah menembak Kennedy, Oswald menembak seorang polisi yang menginterogasinya.
Laporan Komisi Warren pada 1964 menyimpulkan Oswald bukan bagian dari konspirasi besar apa pun. Meski tampak seperti kesimpulan tegas, laporan itu gagal membungkam teori konspirasi yang merebak.
Pada 1978, House Select Committee menyimpulkan Kennedy mungkin dibunuh sebagai hasil dari konspirasi. Mungkin ada sejumlah penembak yang terlibat dan diorganisir oleh kriminal.
Selanjutnya: PM Perempuan Pertama Inggris Margaret Thatcher Mundur