Kamis 24 Nov 2016 17:23 WIB

Penculik WNI di Sabah Belum Berkomunikasi dengan Pemilik Kapal

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi penculikan
Foto: IST
Ilustrasi penculikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir yang akrab disapa Tata mengatakan, Kemenlu sudah mencari informasi mengenai penculikan dua anak buah kapal (ABK) di perairan Sabah, Malaysia yang terjadi pada 19 November lalu. Kapal Malaysia yang dua ABK diculik, sebanyak 13 di antaranya merupakan WNI.

"Selama ini penculikan ABK di perairan Sabah baru ada komunikasi dengan  penculik kalau sudah ada jeda waktu tiga sampai empat hari pascapenculikan. Baru setelah itu penculik akan berkomunikasi dengan  pemilik kapal," katanya, Kamis (24/11).

Baca: Wamenlu Minta Malaysia Lindungi Warga Indonesia

Kemenlu, ujar Tata, terus melakukan upaya untuk membebaskan ABK yang ditangkap. Fokusnya saat ini dalam konteks crisis  center, yakni ada Menhan, Menlu, dan panglima.

"Bagian Kemenlu terletak pada aspek diplomasinya. Ini hal yang terus kami lakukan," kata Tata.

Menlu juga menekankan ke Malaysia agar meningkatkan keamanan di Sabah karena tiga penculikan terakhir terjadi di sana. Ini merupakan tanggung jawab Malaysia untuk menjaga keamanan di Sabah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement