REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jumlah korban akibat robohnya konstruksi menara pendingin di Fengceng, Cina terus bertambah. Pihak berwenang melaporkan saat ini terdapat 67 orang yang dinyatakan tewas dalam peristiwa yang terjadi Kamis (24/11) pukul 07.30 pagi waktu setempat.
Hampir seluruh pekerja konstruksi dilaporkan tewas. Setidaknya, saat itu terdapat 70 orang yang sedang bekerja ketika tiba-tiba menara tersebut runtuh.
Dilansir dari Belfast Telegraph, petugas penyelamat melakukan pencarian korban dengan bantuan anjing pelacak. Penggalian puing-puing juga dilakukan dengan tangan kosong. Di lokasi kejadian terlihat sisa benda-benda konstruksi seperti pipa besi, baja, dan papan kayu berserakan.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian kecelakaan di bidang industri terjadi di Cina. Banyak pihak yang mengatakan hal itu terjadi karena korupsi atas bangunan dan fasilitas lainnya hingga mengabaikan keselamatan. Selain itu, tekanan untuk meningkatkan produksi di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat juga menjadi faktor keamanan tidak diprioritaskan.
Salah satu yang terburuk adalah meledaknya gudang kimia ilegal di pelabuhan Tianjin tahun lalu. Sebanyak 173 orang tewas, kebanyakan adalah petugas pemadam kebakaran dan polisi.