REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kepolisian Cina telah secara resmi menahan sembilan orang tersangka yang diduga terlibat dalam insiden ambruknya konstruksi menara pembangkit listrik tenaga batu bara. Kecelakaan yang terjadi di Fengcheng, Provinsi Jiangxi, pada Kamis (24/11), itu menewaskan sedikitnya 74 orang.
Kantor berita Xinhua melaporkan, salah satu tersangka yang ditahan adalah Zhang, kepala Hebei Yineng Tower Engineering. Perusahaan tersebut bertanggung jawab atas konstruksi bangunan.
Seluruh tersangka menghadapi tuduhan kriminal dan kelalaian. Namun, kepolisian tidak memberikan rincian lebih lanjut selain mengatakan investigasi akan terus dilakukan.
Sebelumnya, diberitakan 13 orang telah ditahan sehubungan dengan insiden itu. Empat orang lainnya belum diketahui apakah benar-benar terlibat di dalamnya.
Kecelakaan mematikan kerap terjadi di lokasi industri di Cina. Pertumbuhan ekonomi yang cepat selama tiga dekade banyak dirusak oleh insiden-insiden, mulai dari bencana tambang hingga kebakaran pabrik.
Pemerintah Cina berjanji akan memperbaiki standar keselamatan industri. Presiden Xi Jinping mengatakan, pemerintah akan mempelajari apa yang perlu diperbaiki, bahkan sejak terjadi insiden ledakan kimia di Tianjin yang menewaskan lebih dari 170 orang tahun lalu.