Jumat 25 Nov 2016 11:18 WIB

Korban Tewas Konstruksi Pembangkit Listrik Cina Bertambah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Petugas penyelamat mencari korban selamat setelah konstruksi menara pendingin di pembangkit listrik Fengcheng roboh di Provinsi Jiangxi.
Foto: AP
Petugas penyelamat mencari korban selamat setelah konstruksi menara pendingin di pembangkit listrik Fengcheng roboh di Provinsi Jiangxi.

REPUBLIKA.CO.ID, FENGCHENG -- Jumlah korban tewas dalam insiden ambruknya konstruksi menara pembangkit listrik di Cina bagian timur bertambah jadi 74 orang, Jumat (25/11). Kepala pemeriksa keamanan Cina telah tiba di lokasi insiden untuk memulai penyelidikan.

Kecelakaan mematikan di situs konstruksi cukup sering terjadi di Cina. Sebagian besar terjadi karena kurangnya standar keamanan. Selama tiga dekate terakhir, perkembangan ekonomi yang meningkat juga berpengaruh pada sektor usaha sehingga pelaku bisnis juga meningkatkan kapasitas usahanya.

Kecelakaan sering terjadi di usaha tambang hingga pabrik-pabrik. Kecelakaan pada Kamis terjadi di Fengcheng, provinsi Jianxi untuk menara pendingin pembangkit listrik tenaga batu bara.

Kantor berita Xinhua melaporkan sebagian besar korban adalah pekerja konstruksi berusia antara 23-53 tahun. Perusahaan yang menangani, Jiangzi Ganneng Co mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas.

People Daily melaporkan Kepala State Administration of Work Safety, Yang Huanning telah tiba di lokasi untuk menilai kerusakan. Ia juga akan mengumpulkan bukti-bukti.

Pihaknya sudah melakukan pertemuan darurat dengan semua departemen agar semua pihak bisa mengambil pelajaran dan memperbaiki kinerja untuk memastikan keamanan kerja. Pemerintah berjanji meningkatkan rekor keamanan kerjanya yang selama ini buruk. Presiden Xi Jinping juga telah mendesak otoritas untuk mengambil pelajaran atas tragedi berdarah saat ledakan bahan kimia di kota Tianjing tahun lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement