Jumat 25 Nov 2016 09:34 WIB

Bandara Melbourne Kekurangan Bahan Bakar

Bandara Melbourne terletak sekitar 22 km dari pusat kota.
Foto: ABC
Bandara Melbourne terletak sekitar 22 km dari pusat kota.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Bandar udara Melbourne saat ini sedang mengalami kelangkaan pasok bahan bakar yang bisa menyebabkan penundaan penerbangan, dan juga memaksa beberapa penerbangan internasional untuk mendarat di tempat lain atau mengisi ulang bahan bakar di bandara lain.

Menurut laporan yang diterima ABC, saat ini hanya ada sekitar dua juta liter avtur yang tersedia di bandara Melbourne, yang merupakan bandar kedua tersibuk di Australia setelah Sydney. Kelangkaan bahan bakar ini disebabkan karena sebuah kapal yang membawa bahan bakar tersebut gagal dalam uji kualitas.

Sebuah pesawat seperti A380 memerlukan lebih dari 300 ribu liter untuk penerbangan jarak jauh. Insiden sekarang ini diduga lebih buruk dibandingkan dua kelangkaan bahan sebelumnya di tahun lalu yang memaksa beberapa penerbangan harus menghemat penggunaan BBM ketika terbang.

Barry Abrams, direktur eksekutif Dewan Perwakilan Perusahaan Penerbangan Australia (Board of Airline Representatives of Australia) mengatakan kelangkaan bahan bakar ini akan berpengaruh besar pada penerbangan internasional, dan ini akan menimbulkan masalah mulai, Jumat sore (25/11).

"Perusahaan penerbangan internasional tadi malam sudah mendapat pemberitahuan mengenai pasok bahan bakar di bandara Melbourne, dan status di sana sekarang sudah diubah menjadi "lampu hitam'," kata Abrams.

Kelangkaan bahan bakar ini bisa memaksa perusahaan international berhenti di tempat lain untuk mengisi ulang sebelum melanjutkan perjalanan. Kelangkaan juga berarti penerbangan domestik yang menuju ke Melbourne harus membawa bahan bakar tambahan, guna mencegah pesawat mengisi ulang di Melbourne.

ABC telah menghubungi pihak pengelola Bandara Melbourne untuk mendapatkan komentar.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/bandara-melbourne-kekurangan-bahan-bakar/8057676
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement