Sabtu 26 Nov 2016 04:17 WIB

Neil Prakash, Anggota ISIS Asal Australia Dipastikan Masih Hidup

Anggota dan perekrut ISIS asal Australia, Neil Prakash.
Foto: ABC
Anggota dan perekrut ISIS asal Australia, Neil Prakash.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sumber di kalangan pejabat anti-terorisme Australia memastikan Neil Prakash, anggota ISIS paling dicari di Australia, telah ditangkap di Timur Tengah.

Sebelumnya Pemerintah Australia mengumumkan pada Mei tahun ini bahwa Neil Prakash tewas dalam serangan udara AS di Mosul, Irak dan menyebut hal itu sebagai pukulan berat bagi perekrutan ISIS di Australia. Namun, surat kabar The New York Times melaporkan Neil mengalami cedera dalam serangan tersebut tapi berhasil selamat, dan dia telah ditangkap oleh pemerintah salah satu negara Timur Tengah beberapa pekan lalu.

Ekstremis asal Melbourne ini merupakan pemain kunci yang menginspirasi terorisme di Australia dan dilaporkan terlibat dalam rencana teror yang gagal pada peringatan Anzac Day 2015 dan 2016. Neil Prakash yang berganti nama menjadi Abu Khaled al-Cambodi sejak bergabung ISIS, digambarkan oleh Jaksa Agung George Brandis sebagai penghubung utama warga Australia yang berupaya kembali dari Timur Tengah ke Australia.

Jaksa Agung mengatakan Neil Prakash juga menyerukan serangan mandiri terhadap Amerika Serikat. "Dia muncul dalam video dan majalah propaganda ISIS, dan aktif merekrut pria, wanita dan anak-anak Australia dan mendorong perbuatan terorisme," kata Senator Brandis pada Mei lalu.

Neil Prakash tampaknya juga memiliki pengaruh terhadap Numan Haider, remaja 18 tahun yang terbunuh setelah menikam dua polisi di Melbourne 2014. ABC berusaha meminta penjelasan dari kantor Perdana Menteri Australia.

Pengamat terorisme Greg Barton dari Deakin University, menjelaskan peranan Neil said Prakash sebagai tukang propaganda untuk merekrut warga negara Barat menunjukkan penangkapannya bisa jadi kesempatan tak ternilai bagi Australia dan negara-negara Barat lainnya.

"Salah satu dinamika aneh ISIS adalah orang yang tidak ada di Australia memiliki peran besar dalam kehidupan orang yang ada di negara ini (Australia). Dengan memahami hal itu lebih baik mungkin bisa menyelamatkan orang yang dalam proses dibujuk dan direkrut," katanya kepada ABC.

ABC berusaha menghubungi kantor Perdana Menteri untuk dimintai penjelasan. "Prakash menggunakan ruang siber mempromosikan ideologi jahat Daesh [ISIS] dan merekrut pria, wanita dan anak-anak Australia — banyak di antaranya yang masih di daerah konflik atau sudah mati. Prakash dan yang lainnya menyasar dan membujuk anak-anak kita, anak-anak yang rentan, dengan propaganda terorisme penuh kebencian yang menyimpang dari ajaran Islam," kata PM Malcolm Turnbull di Parlemen pada Mei lalu.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/neil-prakash,-anggota-isis-asal-australia-mungkin-masih-hidup/8058802
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement