REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kementerian Luar Negeri Esti Andayani mengatakan, Bali Democracy Forum IX akan diselenggarakan pada tanggal 8-9 Desember di Bali. Namun, pertemuan ini batal dihadiriMenteri Luar Negeri Myanmar, Aung San Suu Kyi.
"Kami sudah mengundang Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi untuk menghadiri Bali Democracy Forum IX. Namun, ia belum bisa hadir," katanya, Selasa, (29/11).
Suu Kyi belum bisa hadir dalam acara Bali Democracy Forum IX kali ini. "Ia belum bisa dijadwalkan ke Indonesia."
Mungkin, ujar Esti, saat ini, terjadi kesulitan di dalam negeri Myanmar. Makanya, tak mudah baginya untuk hadir ke Indonesia.
Esti mengatakan, saat ini, kesiapan Bali Democracy Forum IX mencapai 80 persen. "Kami sudah menemui penegak keamanan di Bali untuk memastikan Bali aman saat dilakukan forum ini."
Melalui Bali Democracy Forum IX, Indonesia dapat berkontribusi positif bagi upaya konsolidasi demokrasi di dalam negeri. Indonesia juga dapat memperoleh pengalaman-pengalaman dari negara-negara lain sebagai bahan pelajaran dalam berdemokrasi.
"Bali Democracy Forum IX merupakan sarana bagi kita untuk menguatkan citra Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Indonesia juga memegang peran utama di kawasan Asia untuk kemajuan demokrasi," ujarnya.
Seperti ramai diberitakan oleh berbagai media massa. Saat ini, terjadi kekerasan di Rakhine terhadap suku Rohingya. Mungkin ini juga membuat Suu Kyi harus lebih fokus dengan urusan dalam negerinya daripada menghadiri Bali Democracy Forum IX.