Selasa 29 Nov 2016 16:28 WIB

Pertama Kalinya Mahkamah Agung Australia Dipimpin Perempuan

Susan Kiefel dipercaya ketua ketua Mahkamah Agung Australia yang dikenal sebagai Chief Justice of the High Court.
Foto: ABC
Susan Kiefel dipercaya ketua ketua Mahkamah Agung Australia yang dikenal sebagai Chief Justice of the High Court.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Susan Kiefel akan menjadi perempuan pertama di Australia yang menjadi Ketua Mahkamah Agung (Chief Justice of the High Court) setelah namanya diumumkan menggantikan Robert French yang akan memasuki masa pensiun di usia 70 tahun.

Dalam pengumuman tersebut Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan karier hukum Hakim Kiefel seharusnya menjadi inspirasi bagi para pengacara di seluruh Australia. "Belajar dengan baik, upayakan diterima, jadi Ketua MA Australia," ujar PM Turnbull.

Hakim Kiefel ditunjuk menjadi hakim di MA pada September 2007, dan sebelumnya merupakan hakim di Pengadilan Federal serta Pengadilan Tinggi negara bagian Queensland. Dia menamatkan SMA secara paruh waktu sembari bekerja sebagai sekretaris, kuliah hukum paruh waktu sebelum diterima sebagai anggota Queensland Bar 1975.

Belakangan dia menjadi perempuan pertama di Queensland yang dipercaya sebagai Queen's Counsel di 1987. "Dia merupakan salah satu aparat kehakiman paling menonjol di Australia. Penunjukannya menyatukan karier hebat dengan pengabdian hukum yang lebih besar lagi yang akan dilaksanakan dalam kedudukan yang penting ini," kata PM Turnbull.

Hakim Kiefel akan diambil sumpahnya sebagai Ketua MA pada akhir Januari 2017. Dalam pernyataannya Hakim Kiefel mengatakan isu yang ditangani MA akan berdampak pada banyak aspek kehidupan bangsa.

"Suatu kehormatan bisa menempuh jejak para ahli hukum terkemuka yang pernah ditunjuk sebagai Ketua MA sejak dibentuknya MA pada 1903," ujar Hakim Kiefel.

Stabilitas

Pengangkatannya meninggalkan adanya satu lowongan di jajaran hakim MA, yang akan diisi oleh hakim asal Australia Barat James Edelman. Hakim Edelman merupakan salah satu hakim termuda yang pernah ditunjuk jadi hakim MA Australia di usianya yang baru 42 tahun, dan menunjukan harapan pemerintah mengenai adanya periode yang stabil di jajaran hakim agung.

Perdana Menteri Turnbull langsung memuji Edelman sebagai salah satu pemikir hukum paling menonol dalam generasinya."Dia jadi professor hukum di Oxford pada usia 34 tahun cukup cepat dewasa," kata Turnbull sembari bercanda.

Hakim Edelman menjadi hakim di Pengadilan Tinggi negara bagian Australia Barat tahun 2011, sebelum ditunjuk menjadi hakim di Pengadilan Federal 2015. "Catatan James Edelman yang menonjol sebagai ahli hukum, juga diakui secara luas," tambah Jaksa Agung George Brandis.

Penunjukan ini kembali menjadi pukul bagi kalangan praktisi hukum di Australia Selatan yang belum pernah terwakili di lembaga peradilan tertinggi Australia tersebut. "Seluruh Jaksa Agung negara bagian, seperti diatur UU, telah dimintai pendapat," kata Senator Brandis.

"Seluruh hakim agung telah dimintai pendapat, ketua-ketua pengadilan Federal semuanya dimintai pendapat," katanya senaya menambahkan, "Ketua-ketua profesi hukum Australia dimintai pendapat."

"Hakim Kiefel muncul dari proses konsultasi sebagai kandidat paling favorit. Hampir jadi pilihan bulat kalangan ahli dan praktisi hukum, sehingga dalam hal itu penunjukan ini signifikan namun tidaklag mengejutkan," tuturnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pertama-kalinya-mahkamah-agung-australia-dipimpin-perempuan/8074292
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement