Jumat 02 Dec 2016 07:15 WIB

Pakar Kesehatan Peringatkan Bahaya Gelombang Panas Australia

Gelombang panas
Foto: reuters
Gelombang panas

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tanggal 1 Desember adalah hari pertama musim panas di Australia, dan biro cuaca setempat-pun telah memperingatkan adanya gelombang panas yang parah di bagian selatan Queensland dan utara New South Wales.

Tetapi para ahli memeringatkan warga untuk berhati-hati akan gelombang panas, mengatakan kondisi ini adalah bencana alam yang bertanggung jawab atas terbunuhnya warga dalam jumlah terbesar di Australia. Thomas Loridan - seorang ilmuwan dari perusahaan riset Risk Fronties mengatakan, banyak orang tak memahami sepenuhnya akan bahaya yang bisa ditimbulkan gelombang panas.

"Gelombang panas adalah bencana alam yang tak se-spektakuler siklon tropis atau kebakaran hutan," ujarnya.

Ia menjelaskan, "Persepsi kami adalah kejadian itu tak berbahaya. Namun, saat tragedi ‘Sabtu hitam’ terjadi pada tahun 2009 di Melbourne, kami mungkin mengalami jumlah kematian akibat gelombang panas dua kali lebih banyak daripada kebakaran hutan yang terjadi pada saat yang sama."

Queensland
Suhu di sebagian wilayah Queensland dan New South Wales diperkirakan meningkat pada akhir pekan ini. Supplied: Bureau of Meteorology

Mengklasifikasikan apa sebenarnya yang dimaksud gelombang panas telah lama menjadi topik diskusi di kalangan ilmuwan. Hingga kini, para peneliti terbukti sulit untuk mencapai konsensus atas apa yang disebut peristiwa gelombang panas. Namun, Biro Meteorologi Australia telah menunjukkan skema yang mengklasifikasikan gelombang panas sebagai peristiwa yang rendah, parah atau ekstrem.

Thomas mengatakan, ia telah membuat skema itu dengan sistem yang mengklasifikasikan gelombang panas dalam cara yang serupa dengan cara pengklasifikasian siklon. "Ini adalah cara untuk mengkomunikasikan risiko dengan cara yang sama seperti apa yang dilakukan terhadao siklon tropis. Untuk setiap 100 ribu orang yang terpapar gelombang panas kategori 5, Anda akan mengalami setidaknya tiga korban jiwa," ujar Dr Thomas.

Untuk ukuran Melbourne, hal itu berarti, secara statistik sekitar 120 orang akan meninggal dunia. "Kami berusaha untuk memahami seberapa intens gelombang panas ini, dalam hal intensitas puncak kejadian, sekaligus berapa lama kondisi itu berlangsung. Mungkin tak terlali intens, tapi mungkin berlangsung seminggu," jelasnya.

Ia menambahkan, "Itu termasuk dalam kategorisasi."

Gelombang panas bisa menimpa anak sekolah

Thomas mengatakan, berdasarkan sistem, gelombang panas yang terjadi di bagian selatan Queensland seperti yang diperkirakan, akan berada pada kategori dua. Para ahli kesehatan menyepakati bahwa sistem peringatan yang lebih baik dan pemahaman publik yang lebih besar bisa menyelamatkan nyawa.

"Orang-orang berpikir mereka bisa mentolerir panas, saya terbiasa dengan kondisi ini, saya tangguh dan sehat secara fisik. Tapi itu bukan satu-satunya tes," kata Liz Hanna dari Aliansi Iklim dan Kesehatan.

Ia mengatakan, merupakan kesalahpahaman umum orang tua adalah satu-satunya pihak yang dianggap berisiko dalam kondisi gelombang panas. "Kami memahami orang tua sangat rentan, terutama karena mekanisme pendinginan fisiologis mereka yang tidak kuat. Apa yang gagal dipahami orang adalah bahwa hal itu tak hanya terjadi pada orang tua. Hal ini bisa juga terjadi pada anak-anak sekolah," sebutnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/pakar-kesehatan-peringatkan-bahaya-gelombang-panas/8085808
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement