REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sudah 75 tahun, veteran tentara Amerika Serikat James Leavelle masih ingat kengerian saat pesawat-pesawat tempur Jepang menghujani bom dalam serangan mendadak di pangkalan angkatan laut AS, Pearl Harbour. Peristiwa ini menyeret AS terlibat dalam Perang Dunia II.
Dilansir dari Reuters, Kamis (8/12), nasib buruk menimpa mereka yang berada di atas kapal USS Arizona, USS Oklahoma, USS Utah, dan kapal-kapal lain. Kapal mereka terbalik hingga menewaskan sekitar 2.400 orang.
"Cara pesawat Jepang datang, ketika mereka menjatuhkan bom, mereka akan menjatuhkannya kemudian berputar kembali," tutur Leavelle yang berusia 21 tahun saat peristiwa itu. Pemboman Pearl Harbour berlangsung 7 Desember 1941 pukul 07.55 waktu setempat.
Lelaki 96 tahun ini berada di antara 30 korban Pearl Harbour dalam peringatan 75 tahun serangan, Rabu (7/12). Kurang dari 200 orang yang selamat dari serangan tersebut yang masih hidup. Tiap 7 Desember, ratusan veteran Perang Dunia II dan keluarganya melakukan peringatan peristiwa bersejarah itu.
Will Lehner, 95 tahun, adalah satu di antara mereka yang memiliki kesempatan mengingat kembali serangan tersebut. Pemadam kebakaran angkatan laut AS ini sedang bekerja di ruang boiler kapal USS WARD, berpatroli ke pintu masuk pelabuhan ketika melihat sebuah kapal selam Jepang.
"Kapal selam itu berada di permukaan dan kapten kami tidak tahu apakah itu milik kami atau bukan. Dia menginstruksikan, nyalakan senjata kalian," kisah Lehner.
Tak lama, sambung Lehner, tembakan sahut menyahut memukul kapal selam tersebut. Kisahnya sempat diragukan, sampai tahun 2002 ketika sisa-sisa kapal selam milik Jepang itu ditemukan.