Kamis 08 Dec 2016 16:40 WIB

Palestina Terus Perjuangkan Kebebasan dan Keadilan Berdemokrasi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki.
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Luar Negeri Palestina HE Riad Al Maliki mengatakan Palestina adalah negara yang terus memperjuangkan kebebasan dan keadilan dalam kehidupan berdemokrasi.

"Sangat disayangkan hari ini dunia masih membangun dinding pemisah yang memicu penolakan dan intoleransi," katanya dalam Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12).

Riad mengatakan intoleransi dan xenofobia hanya memperburuk situasi dunia saat ini. Pemimpin-pemimpin negara harus ekstra bekerja keras mengedukasi masyarakat lewat pendidikan sebab capaian tertinggi dari sebuah pendidikan adalah toleransi.

Media dan masyarakat sipil, kata Riad memegang peranan penting untuk mempromosikan demokrasi, pluralisme, dan toleransi beragama. Inti dari perjuangan rakyat Palestina sendiri adalah kebebasan dan keadilan. "Dengan demikian sudah tugas kita untuk menjamin kebebasan dan keadilan bagi rakyat kami sebelum dan sesudah kemerdekaan," katanya.

Demokrasi, kata Riad bukan hanya tentang penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang tertib dan transparan. Demokrasi juga berarti memastikan hukum dan kebebasan diterapkan bersamaan.

"Di Palestina, tidak peduli apakah Anda seorang Muslim, Kristen, atau ateis, tidak peduli apakah Anda berasal dari Arab, Armenia, atau Sirkasia, Anda tetap dianggap sebagai seorang Palestina," kata Riad.

Seluruh rakyat Palestina, kata Riad terus berjuang melawan negasi, memperjuangkan keberadaan mereka, identitas mereka, serta menjunjung tinggi dan melindungi hak-hak warga negaranya. Pluralisme merupakan berkah bagi umat manusia, bukannya satu hal yang patut dimusuhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement