Lahir Sabtu (10/12) dini hari, sekarang siamang yang berusia empat hari tersebut meripakan anak keempat dari keluarga induknya Viet dan Remus. Kebun Binatang Adelaide mengatakan kelahiran itu merupakan pencapaian penting bagi mereka karena bayi tersebut merupakan bayi keempat yang dilahirkan di kebun binatang tersebut selama 130 tahun terakhir.

Pengasuh primata utama Jodie Ellen mengatakan induk Viet dan Remus adalah induk yang sayang anak, dan saudara betina yang Nhu dan Tien juga senang dengan kelahiran tersebut.

Bayi siamang di Kebun Binatang Adelaide.

"Bayi siamang ini tampak sehat dan kuat, terus bergayut ke induknya, hal yang penting sekali karena di alam liarnya mereka hidup di dahan pohon yang tinggi. Viet dan Remus adalah induk yang penuh perhatian dan tahu bagaimana mengasuh dan menyenangkan melihat bagaimana seluruh keluarga mengasuh bayi baru itu," kata Ellen.

Kebun binatang Adelaide mengatakan kelahiran ini sangat penting bagi program pengembangan satwa secara internasional yang sedang berusaha menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.

Menurut Kebun binatang, jumlah siamang berpipih putih ini sudah berkurangnya sekitar 80 persen dalam 45 tahun terakhir. Siamang berpipi putih ini dilahirkan dengan bulu berwarna keemasan, sebelum secara perlahan berubah menjadi hitam.

Siamang betina ini akan berubah menjadi keemasan lagi ketika dewasa, sekitar usia lima tahun, sementara yang jantan tetap berwarna hitam. Jenis kelamin bayi ini belum diketahui, dan diperlukan waktu beberapa bulan untuk mengetahuinya.

Kebun Binatang Adelaide sudah menyaksikan beberapa kelahiran binatang langka antara lain tamarin singa emas (golden-lion tamarin), dan hamadrtyas baboon baru-baru ini.

Pekan lalu juga diumumkan Karta orang utan asal Sumatra akan melahirkan Januari nanti.