Rabu 21 Dec 2016 09:16 WIB

Sopir Truk Lukasz Urban Sempat Hubungi Istri Sebelum Jadi Korban di Berlin

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah truk besar menabrak kerumunan orang yang sedang berbelanja di sebuah pasar Natal di pusat kota Jerman, Berlin, pada Senin (19/12).
Foto: Reuters
Sebuah truk besar menabrak kerumunan orang yang sedang berbelanja di sebuah pasar Natal di pusat kota Jerman, Berlin, pada Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Lukasz Urban, sopir dari truk yang dipakai untuk melancarkan serangan di Berlin sempat memberitahu keberadaannya pada sang istri. Ia semula dijadwalkan pulang kembali pada Senin (19/12) sore terpaksa menginap di Ibu Kota Jerman itu hingga Selasa (20/12).

Pengemudi dari Polandia itu tiba di Berlin dan mengirimkan barang-barang yang dibawanya. Namun, ada kendala yang membuatnya terpaksa menunda pengiriman.

Pada Senin itu juga, ia menghubungi istrinya sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Urban memberi tahu sedang berada di distrik Friedrich Krauze Ufer untuk membeli makan siang.  Namun, satu jam setelahnya, istri Urban kembali menghubungi suaminya. Tidak ada jawaban apapun hingga ia mendengar berita mengenai serangan di pasar natal Berlin.

"Saat itu istrinya mengatakan tidak ada jawaban dari telepon Urban. Padahal sekitar pukul 16.00 masih merupakan jadwal ia beristirahat," ujar pemilik perusahaan truk sekaligus sepupu Urban, Ariel Zurawski, dilansir The Telegraph, Rabu (21/12).

Truk Urban digunakan dalam serangan di pasar Berlin. Namun bukan ia yang mengemudi. Pria berusia 37 tahun itu diduga telah terlebih dahulu diserang oleh orang bersenjata untuk mengambil alih kendaraannya.

Ia ditemukan tewas di bangku penumpang setelah polisi melakukan pemeriksaan pada truk. Urban mengalami luka tusukan dan tembakan.

Terduga pelaku yang melarikan diri dilaporkan telah ditangkap. Otoritas hingga saat ini masih menyelidiki keterkaitan tersangka dengan kelompok ekstrimis, seperti ISIS yang mengklaim berada di balik serangan itu.

Baca juga,  Trump Sebut Aksi Truk Tabrak Pasar Natal di Berlin Sebagai Terorisme.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement